***SELAMAT DATANG DI WEBSITE QUHAS SCHOOL YPT DAR AL-MASALEH JAMBI***

Keluar dari Zona Nyaman By Nopi Paradila Suardi

Keluar dari Zona Nyaman
By nopi paradila suardi

"Introvert" mendengar kata itu pasti sudah terngiang sosok yang dingin, pendiam dan murung. Panggil saja dia Lala, Gadis yang yang merantau dari kampungnya untuk pergi ke kota mencari ilmu. Sebenarnya dia tidak ingin kuliah, namun orang tua nya menaruh harap padanya, hingga ia lolos dengan nilai raport SMA tanpa harus mengikuti tes masuk kuliah lagi. dia menerima semua takdir yang sedang berjalan dihadapannya seperti air yang mengalir.

    Selama menjadi anak kuliahan, Lala tidak pernah ikut nongkrong, bahkan tidak punya teman dekat, dia hanya menjadi mahasiswi kupu-kupu (kuliah pulang), dia di rantau tinggal bersama abangnya. Setiap hari minggu lala selalu belanja ke pasar subuh-subuh, lalu masak setelahnya, membereskan rumah dan halaman depan rumah sudah menjadi rutinitas lala setiap harinya. 

    Tak terasa 2 tahun berlalu, Lala masih menjadi mahasiswi kupu-kupu. dan tepat 2 tahun ini abang lala di wisuda, ini yang membuat Lala ingin keluar dari zona nyamannya. Terlintas di benak Lala "Ya Allah, hamba tidak mungkin bisa hidup sendirian di kota orang, hamba butuh teman untuk bisa membantu ketika hamba di hadapi dengan kesulitan nantinya". perlahan Lala mulai membuka komunikasi dengan teman sekelasnya hingga ia mendapatkan teman yang bernama Kokom dan Pipik. Lala dan 2 temannya itu selalu bersama-sama, makan 1 piring ber tiga, ke kampus pun kadang naik motor bonceng tiga karna udah seakrab itu heheh. 

    Suatu hari, terdengar kabar akan di adakannya pembukaan penerimaan anggota HMJ(Himpunan Mahasiswa Jurusan), 2 temannya ini mengajak Lala untuk ikut juga. Melihat kedua temannya ikut, maka Lala memberanikan diri untuk ikut juga bahkan Lala ikut sanggar yang ada di bawah naungan prodinya, Lala mengambil bidang MC karna Lala merasa harus keluar dari zona nyamannya menjadi seorang introvert. Alhamdulillah Lala bisa menjalankan semuanya, hingga suatu hari sanggar Lala akan mengadakan workshop public speaking dan hasil rapat, Lala terpilih menjadi ketua panitia. Lala shock, karna Lala berpikir ia tidak mampu untuk menjadi pemimpin dalam suatu acara. "Ya Allah, ini diluar kemampuanku.. tolong bantu mudahkan jalan hamba untuk melewati semua ini" gumam Lala dalam hati dengan perasaan yang campur aduk.

    Esoknya, ia diminta untuk membuat proposal yang akan di ajukan kepada dosen-dosen untuk mendukung acara workshop yang diadakan oleh sanggarnya. Lala menjalankan semuanya dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab. Hingga hari yang di nanti tiba, Workshop pun dimulai. Dari awal pembukaan acara Alhamdulillah semua lancar, namun di tengah-tengah acara yang dinanti, narasumber berhalangan hadir.. dan ini benar-benar membuat Lala ketakutan karna ia berpikir acara ini akan kacau.. "bagaimana dengan orang-orang yang telah membeli tiket workshop ini? Apakah aku yang akan menggantinya jika semua ini terhenti sampai disini?" Ucap Lala dalam hati.

    Lala menemui dosennya untuk meminta saran, namun hasilnya membuat Lala lebih shock lagi karna dosennya menyuruh Lala yang mengambil alih menggantikan narasumber yang berhalangan hadir tersebut. Betapa kagetnya Lala saat mendengar saran dari dosennya itu, Lala sempat membantah tak ingin, karna ia tau dia tak pantas dan bahkan tidak berani untuk tampil di hadapan khalayak banyak. Dosennya tetap kekeh dengan sarannya tadi. dengan Bismillah Lala melangkah maju menuju panggung dan mengambil alih menjadi narasumber bersama teman sekelasnya yang saat itu menjadi panitia juga. Lala mengeluarkan apa yang dia tau tentang narkoba, dan Yapp semuanya tanpa persiapan.
Lala dengan percaya diri memberi ilmu yang dia tau tentang narkoba, dan dia pun melakukan tanya jawab dengan audiens. Alhamdulillah acara berjalan dengan lancar.

    Setelah pembubaran panitia, Lala semakin banyak berkomunikasi dengan teman-temannya bahkan saling tukaran nomor whatsapp. Kokom dan pipik bangga dengan temannya itu, karena Lala berhasil keluar dari zona nyamannya.

    Introvert, Extrovert, ataupun Ambivert, manusia itu bisa berubah jika ada kemauan dalam dirinya. semua orng memiliki target hidup masing-masing, mau jadi apa? Mau kemana? tentu semua itu ada prosesnya. Dan proses itu tentu berbeda pula dengan yang lainnya. cukup kamu lihat di balik proses mereka, bagaimana cara mereka keluar dari zona nyaman mereka dan mencoba bangkit dari Kesulitan untuk mencapai tujuan yang ingin mereka capai itu.

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Gambar tema oleh Ollustrator. Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget