الحَمْدُ
لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ
سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ
الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ
الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ،
وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ
خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ
وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ:
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ
كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Syukur Nikmat harus terus kita
sempurnakan dengan terus meningkatkan Taqwa kepada Allah SWT, melalui ibadah
yang kita tunaikan, Seperti yang kita ketahui bahwa salah satu misi utama
diciptakannya kita ke dunia oleh Allah swt adalah untuk beribadah kepada-Nya.
Hal ini sudah ditegaskan Allah swt dalam Al-Qur’an surat Adz-Dzariyat ayat 56:
وَمَا
خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
“Aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”
Kualitas ibadah yang kita lakukan
bisa berhasil maksimal, tentu karena ketenangan dan keamanan dalam Menjalankan
ibadah kepada Allah swt, tidak cukup dengan keimanan saja. Kuatnya keimanan
harus didukung dengan kondisi keamanan lingkungan agar ibadah bisa dilaksanakan
dengan khusyuk atau tenang.
Jama’ah Jumat Yang Berbahagia.
Antara keamanan dan iman terdapat
korelasi dan ikatan yang sangat erat. Keamanan akan semakin kuat dengan kuatnya
iman; dan sebaliknya keamanan akan semakin melemah seiring dengan melemahnya iman.
Allâh berfirman:
الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ
يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ
Orang-orang yang beriman dan tidak
mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang
mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
[Al-An’am/ 6: 82]
Iman dan keamanan merupakan dua
sejoli yang selalu beriring sejalan. Keduanya tidak bisa dipisahkan satu sama
lain. Setiap kali iman menguat, maka keamanan pun akan menguat. Allâh berfirman:
فَمَنْ آمَنَ وَأَصْلَحَ فَلَا
خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Barangsiapa yang beriman dan
mengadakan perbaikan, maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula
mereka bersedih hati. [Al-An’am 48]
Jama’ah Jumat Yang Berbahagia.
Semua ini, patut dan harus kita
syukuri serta terus kita pertahankan. Jangan sampai kita menyepelekan karunia
ini yang pada akhirnya kenikmatan ini dicabut oleh Allah dan kita beribadah di
bawah bayang-bayang konflik dan ketidakamanan. Dengan terus bersyukur dan
merawat situasi dan kondisi ini, Insyaallah, Allah swt akan memasukkan kita ke
dalam orang-orang yang pandai bersyukur dan kenikmatan ini akan terus ditambah
oleh Allah swt. Allah berfirman:
وَاِذْ
تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ
اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
“(Ingatlah) ketika Tuhanmu
memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah
(nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya
azab-Ku benar-benar sangat keras.” (QS Ibrahim: 7).
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Tantangan untuk mempertahankan
kedamaian dan keamanan ini tentu tidak mudah. Terlebih di era perkembangan
teknologi yang mengakibatkan derasnya arus informasi saat ini. Selain
bermanfaat untuk hal positif, kemudahan menyebarkan informasi di era digital
juga rawan diselewengkan untuk mempengaruhi pemahaman masyarakat dalam beragama
dan berbangsa melalui berita hoak dan ujaran kebencian.
Tidak menggunakan senjata dan
kekuatan fisik dalam menyerang dan menggerakkan orang untuk bisa dipengaruhi,
namun propaganda melalui internet khususnya media sosial terus dilakukan untuk
menjauhkan masyarakat dari pola beragama dan bernegara yang telah diwariskan
para pendiri bangsa.
Berbagai macam aliran dan paham keagamaan
transnasional melakukan penetrasi untuk mengubah tatanan beragama dan berbangsa
yang cukup ideal bagi bangsa Indonesia ini. Hal ini tentu harus kita
waspadai bersama dengan terus melakukan perlawanan, khususnya perlawanan
digital kepada narasi-narasi yang ingin mengganti sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Semangat cinta tanah air harus
terus digelorakan di dunia nyata dan dunia maya. Kalimat bijak hubbul wathan
minal iman (nasionalisme adalah sebagian dari iman) perlu kita contoh dari
Rasulullah yang juga telah mengingatkan untuk tetap cinta kepada negeri
sendiri. Sebuah kisah dalam sebuah hadits dari penuturan Ibnu Abbas ra yang
diriwayatkan dari Ibnu Hibban menyebutkan:
عَنِ
ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا
أَطْيَبَكِ مِنْ بَلْدَةٍ وَأَحَبَّكِ إِلَيَّ، وَلَوْلَا أَنَّ قَوْمِي
أَخْرَجُونِي مِنْكِ، مَا سَكَنْتُ غَيْرَكِ
“Dari Ibnu Abbas RA ia berkata,
Rasulullah SAW bersabda, ‘Alangkah baiknya engkau (Makkah) sebagai sebuah
negeri, dan engkau merupakan negeri yang paling aku cintai. Seandainya kaumku
tidak mengusirku dari engkau, niscaya aku tidak tinggal di negeri selainmu” (HR
Ibnu Hibban).
Dari hadits ini kita tahu bahwa Tanah
air adalah tempat yang paling dirindukan sehingga perlu untuk dipertahankan
keamanan dan kemerdekaannya karena darinya banyak kenangan indah yang tak ingin
dirusak dengan hal-hal buruk.
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Oleh karenanya, bulan Agustus ini
memuat sejarah penting proklamasi kemerdekaan setelah mengalami penjajahan
berabad-abad, seyogianya menjadi momentum yang spesial bagi bangsa Indonesia.
Kita harus mengisi kemerdekaan ini
dengan hal-hal positif sesuai dengan posisi kita masing-masing. Yang petani
mari terus bekerja untuk menjadi pahlawan pangan di era modern. Yang guru mari
terus didik para generasi bangsa untuk menjadi penerus tongkat estafet
peradaban luhur.
Termasuk para pelajar dan generasi
muda, mari terus tingkatkan kualitas diri dengan belajar sungguh-sungguh untuk
terus merawat kemerdekaan dan keamanan negara ini sampai akhir nanti. Dan
tentunya semua profesi harus bersama-sama mengisi kemerdekaan ini dengan
hal-hal positif.
Kita tak boleh menjadi orang yang
tak tahu berterima kasih dan orang yang melupakan sejarah bagaimana bangsa ini
didirikan. Jangan sampai kita menjadi orang yang malah merusak tatanan damai
ini. Kita harus melihat masa lalu untuk bekal menatap masa depan. Allah swt
berfirman QS Al-Hasyr 18:
يٰٓاَيُّهَا
الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ
وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman!
Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang
telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah.
Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Semoga kemerdekaan ke 80 tahun Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera,
Indonesia Maju ini bisa kita
pertahankan sehingga Keimanan, keamanan dan kesejahteraan akan terus kita
rasakan yang berbuah kepada semakin kuatnya keimanan dan ketakwaan kita pada
Allah SWT. Amin…
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْأَنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ
بِمَا فِيْهِ مِنَ الْأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّيْ
وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ، وَاسْتَغْفِرُوْهُ
إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى،
وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى اٰلِهِ
وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ
لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ
بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ
بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ
الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ،
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا
إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا
إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللّٰهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ
وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ
وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا
وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ
عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ
تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِعِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ
بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ
وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا
اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
DOWNLOAD PDF DISINI!
Posting Komentar