Khutbah Jumat
Masjid Laksamana Cheng Ho Kenali Asam Bawah Jambi:
Jaga
Lisan dari Komentar Negatif
Khatib : Ust Dr H Hasbullah Ahmad, MA
(Owner Sekolah
Qur’an Hadis dan Sains Jambi, Dosen Tetap Ilmu al-Qur’an, tafsir dan Hadis UIN
STS Jambi, Wakil Rois Syuriah PWNU Provinsi Jambi dan Ketua Komite Dakwah
Khusus MUI Kota Jambi, Wakil Pimpinan Ponpes PKP al Hidayah Jambi)
DOWNLOAD PDF DISINI!
الحَمْدُ
لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ
سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ
الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ
الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ،
وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ
خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ
وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، فَيَاأَيُّهَا
الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا
وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ.
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا
لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ
وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا
تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ
الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ
الظّٰلِمُوْنَ
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Mari bersama-sama kita menguatkan
keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt, sebab Iman dan takwa yang kita miliki
ini merupakan anugerah yang tidak semua umat manusia memilikinya. Kita harus
bersyukur, walaupun terpaut jarak yang jauh dan beda zaman dengan Nabi Muhammad
SAW sebagai pembawa risalah ilahiyah, namun kita dianugerahkan kesempatan hidup
dalam Islam, sebagai agama samawi pamungkas yang sempurna dan agama yang
diridhoi oleh Allah swt. Hal ini ditegaskan dalam Qur’an surat Al-Maidah ayat
3:
اَلْيَوْمَ
اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ
لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ
“Pada hari ini telah Aku
sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah
Aku ridai Islam sebagai agamamu”
Jama’ah Jumat yang berbahagia,
Bangsa Indonesia saat ini masih berada dalam suasana duka. Bencana
alam yang melanda beberapa wilayah di Sumatera telah merenggut lebih dari 900
nyawa, dan lebih dari 200 orang masih dinyatakan hilang. Dalam situasi ini,
banyak masyarakat yang saling bahu-membahu membantu para korban melalui penggalangan
donasi maupun turun langsung ke lapangan.
Namun demikian, masih saja kita temukan komentar-komentar negatif
yang mengaitkan musibah ini dengan azab, dosa, atau ucapan lain yang dapat
melukai perasaan para korban.
Perlu kita pahami bersama bahwa tidak semua bencana dapat langsung
dikaitkan dengan azab. Ada kalanya bencana merupakan ujian dari Allah SWT untuk
mengukur kualitas hamba-Nya. Allah Ta’ala berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ
الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ
وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ
“Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan,
kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,)
kabar gembira kepada orang-orang sabar”.
(Qs. Al-Baqarah: 155).
Pada surat Al-Baqarah ayat 155 ini, Allah menegaskan akan
memberikan cobaan kepada setiap umat Islam sebagai ujian di dunia. Cobaan
tersebut bisa berupa kekhawatiran, kelaparan, kurangnya harta, kematian kerabat
ataupun yang lainnya.
Jama’ah Jumat Rahimakumullah.
Imam Ibnu Katsir dalam Tafsirul Qur’anil Azhim juz 1 hal 338
berkata:
بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ
أَيْ بِقَلِيلٍ مِنْ ذَلِكَ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوالِ أَيْ ذَهَابُ بَعْضِهَا
وَالْأَنْفُسِ كَمَوْتِ الْأَصْحَابِ وَالْأَقَارِبِ وَالْأَحْبَابِ وَالثَّمَراتِ
أَيْ لَا تُغِلُّ الحدائق والمزارع كعادتها
“(Kami pasti akan menguji kalian) dengan sedikit ketakutan dan
kelaparan, kekurangan harta dengan hilangnya sebagian harta, hilangnya nyawa
seperti meninggalnya sahabat, kerabat ataupun orang yang dicinta serta ujian
dari panen buah-buahan dari perkebunan dan pertanian yang tidak menghasilkan
seperti biasanya”.
Dari penjelasan Ibnu Katsir di atas, dapat dipahami bahwa, umat
manusia tidak dapat melepaskan diri dari ujian yang diberikan Allah. Baik itu
ujian yang menimpa diri sendiri, kerabat ataupun sesama umat Islam.
Umat Islam juga diperintahkan untuk selalu membantu dan menolong
sesama, terutama kepada mereka yang sedang ditimpa musibah. Rasulullah SAW
bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ
رَسُولُ اللهِ ﷺ: مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا
نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ
عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
"Dari Abi Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda:
Barangsiapa yang meringankan satu beban dari seorang mukmin maka Allah akan
meringankan bebannya di hari kiamat, dan barangsiapa membantu orang mukmin yang
sedang kesusahan maka Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat".(HR. Muslim)
Jamaah Jumat Rahimani wa Rahimakumullah,
Di sisi lain, mengucapkan komentar-komentar negatif terhadap korban
bencana termasuk ke dalam ujaran kebencian yang sangat dilarang dalam Islam.
Hal tersebut ditegaskan dalam Al-Qur’an bahwa tidak diperkenankan bagi umat
Islam untuk mengolok-olok satu sama lain, sebab boleh jadi yang diolok-olok
lebih baik derajatnya di sisi Allah.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا
يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا
نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا
تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ
الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ
الظّٰلِمُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum
mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan
itu) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula
perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan
(yang diolok-olok itu) lebih baik daripada perempuan (yang mengolok-olok).
Janganlah kamu saling mencela dan saling memanggil dengan julukan yang buruk.
Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) fasik setelah beriman. Siapa yang
tidak bertobat, mereka itulah orang-orang zalim." (Qs. Al-Hujurat: 11)
Syekh Nawawi Al-Bantani dalam tafsirnya Marah Labid juz II hal 438
menjelaskan bahwa ayat di atas turun untuk menegur beberapa kelompok atau
individu pada masa kenabian yang suka menghina dan mencaci maki orang lain
dengan sebutan yang buruk. Ayat ini juga merupakan penegasan dari Allah SWT
kepada umat manusia agar tidak saling menghina satu sama lain.
Syekh Nawawi al Bantani menjelaskan bahwa kandungan surat
Al-Hujurat ayat 11 ini mengajak umat manusia agar menjaga lisannya dalam
berucap sesuatu kepada orang lain. Syekh Nawawi berkata dalam tafsirnya:
وَمَعْنَى الْآيَةِ: لَا
تَحْتَقِرُوْا إِخْوَانَكُمْ وَلَا تَسْتَصْغِرُوْهُمْ عَسَى أَنْ يَكُونُوا
خَيْرًا مِنْهُمْ تَعْلِيْلٌ لِلنَّهْيِ، أَيْ عَسَى أَنْ يَكُوْنَ الْمَسْخُوْرُ
مِنْهُمْ خَيْرًا عِنْدَ الله تَعَالَى مِنَ السَّاخِرِيْنَ، وَلَا نِساءٌ مِنْ
نِساءٍ
“Kandungan ayat di atas memiliki makna: Janganlah kalian menghina
dan mengerdilkan saudara-saudara kalian sebab boleh jadi mereka yang dihina
lebih baik di sisi Allah daripada yang menghina. Hal ini berlaku juga bagi kaum
perempuan.”
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah SWT,
Ajaran Islam tidak hanya melarang kita merendahkan dan menyakiti
saudara kita dengan ucapan, tetapi justru mendorong kita untuk meringankan
beban mereka, apalagi ketika mereka sedang tertimpa musibah. Dalam situasi
seperti ini, yang dibutuhkan adalah empati, doa, dan bantuan nyata, bukan
komentar yang melukai.
Bahkan Allah mengingatkan dalam firman-Nya agar kita tidak
meremehkan saudara kita, karena boleh jadi mereka jauh lebih mulia di sisi-Nya.
Rasulullah SAW pun menegaskan keutamaan besar bagi siapa saja yang berusaha
menghilangkan kesulitan saudaranya.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه
قال, قال رسول الله صلى الله عليه وسلم قَالَ: مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ
كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ
اْلقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعَسِّرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِيْ
الدُّنْيَا وَالآَخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمَاً سَتَرَهُ اللهُ فِيْ
الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَاللهُ فِيْ عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي
عَوْنِ أَخِيْهِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah SAW
bersabda, “Siapa yang meringankan satu kesulitan seorang mukmin dari
kesulitan-kesulitan dunia, maka Allah akan meringankan baginya satu kesulitan
dari kesulitan-kesulitan pada hari kiamat. Siapa yang memberi kemudahan kepada
orang yang sedang kesulitan, maka Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan
di akhirat. Siapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi
aibnya di dunia dan di akhirat. Dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama
hamba itu menolong saudaranya.” (HR Muslim).
Jama’ah Jumat Hadaniallahu Li wa Lakum..
Demikian khutbah Jumat ini khatib sampaikan. Sebagai penutup,
khatib mengingatkan bahwa bangsa serta negeri kita adalah bangsa dan negeri
yang berbudi luhur. Karena itu, marilah kita menjaga lisan kita dari
komentar-komentar negatif terhadap saudara-saudara kita yang sedang tertimpa
bencana. Mari pula kita bantu mereka, setidaknya dengan mengirimkan doa-doa
terbaik agar keadaan mereka segera membaik. Amin Ya Rabb..
.jpg)
Posting Komentar