Khutbah Jumat
Masjid Nurul Falah Purnama Suka Karya Kota Baru
Amanah
Mendidik Anak
Ust Dr KH Hasbullah Ahmad, MA
No Kontak : 081366174429
(Owner Sekolah Qur’an Hadis dan
Sains Jambi, Dosen Tetap Ilmu al-Qur’an, tafsir dan Hadis UIN STS Jambi, Wakil
Rois Syuriah PWNU Provinsi Jambi dan Ketua Komite Dakwah Khusus MUI Kota Jambi,
Wakil Pimpinan Ponpes PKP al Hidayah Jambi)
أَلْحَمْدُ
لله الَّذِيْ جَعَلَ الْأَمْرَ بِالْمَعْرُوْفِ وَ النَّهْيَ عَنِ الْمُنْكَرِ
مِنْ أُصُوْلِ الدِّيْنِ وَ أَكَّدَهُمَا بِقَوْلِهِ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ
أَعُوْذُ بِالله مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ
يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ
الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلّاَ
الله أَلْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ
اللهِ صَادِقُ الْوَعْدِ الْأَمِيْن وَ الصَّلَاةُ وَ السَّلَامُ عَلَى سَيَّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أما بعد أَيُّهَا
الْحَاضِرِيْنَ اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ
وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي القُرْاَنِ الكَرِيْمِ :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا
النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ
اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ اَمَّا بَعْدُ: فَيَاَيُّهَا
الإِخْوَانُ، أُوْصِيْكُمْ وَ نَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Jama’ah
Jumat yang dirahmati Allah SWT
Sudah
menjadi kewajiban bagi kita untuk selalu bertahmid, bertasbih dan bertakbir
atas nama Allah SWT yang telah mencurahkan kesehatan jasmani dan ruhani sehingga
kita dapat beribadah dengan semestinya untuk meraih ketaqwaan, karena dengan
ketaqwaan orang akan memperoleh kesuksesan di dunia dan akhirat. Dengan
ketaqwaan Allah akan memberikan kepadanya jalan keluar, serta menjadikan semua
urusannya menjadi mudah. Allah swt berfirman :
وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ
وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ
“Dan
barang siapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya
jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangka”. (Qs.AtTalaaq:2-3)
Allah subhanahu
wata’ala juga berfirman :
وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مِنْ اَمْرِهٖ
يُسْرًا
“Dan
barang siapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya
kemudahan dalam urusannya”.
(Qs.at-Talaq:4)
Jama’ah
Jumat yang dirahmati Allah SWT
Dunia
memang manis dan indah, sehingga banyak sekali manusia yang tertipu dengannya
karenanya berapa banyak orang yang lupa akan akhiratnya, seakan-akan ia akan
hidup selama-lamanya. Dirinya begitu sangat takut akan kehilangan dunianya yang
sangat menyenangkannya. Dan dia sangat takut sekali merasa dia atau salah satu
keluarganya ditimpa sakit, maka ia langsung bergegas kedokter, ia sangat ketat
dalam memperhatikan badannya dan selalu menimbang berat badannya agar tubuhnya
selalu seimbang.
Ya, menjaga
kesehatan itu perlu, tetapi disana ada hal yang sangat penting yang tidak boleh
diabaikan bagi seorang muslim yaitu menjaga hati agar tetap istiqomah dalam
keta’atan dan menjaga diri serta keluarga dari api neraka. Allah subhanahu
wata’ala berfirman :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ
وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا
مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ
وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
“Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. (Qs. at -Tahrim: 6)
Ali radhiyallahu
‘anhu waktu menafsirkan ayat ini beliau berkata :
أَدِّبُوْهُمْ وَعَلِّمُوْهُمْ
Didiklah
dan ajarilah mereka”.
Begitu juga Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu mengatakan :
اِعْمَلُوْا بِطَاعَةِ اللهِ وَاتَّقُوْا مَعَاصِ اللهِ
وَأَمُرُوْا أَهْلِيْكُمْ بِالذِّكْرِ يُنْجِيْكُمْ اللهُ مِنَ النَّارِ
“Beramallah
dengan menta’ati Allah, jagalah (diri) dari perbuatan-perbuatan maksiat, serta
perintahkanlah keluargamu untuk berdzikir (mengingat Allah) niscaya Allah akan
menyelamatkan kalian dari api neraka”. (Tafsir al- Qur’an al ‘Adzim Ibnu Katsir : Jilid ke
4/ halaman 470)
Jama’ah
Jumat yang dirahmati Allah SWT
Imam Nawawi
telah meriwayatkan ayat ini di dalam kitab Riyadhus shalihin tentang
(Kewajiban memerintahkan keluarga, anak-anak yang mumayyiz (anak-anak
umur 7 tahun ke atas) dan seluruh orang yang berada dalam asuhannya untuk
menta’ati Allah. Dan melarang mereka dari segala bentuk penyimpangan, mendidik
dan mencegah mereka dari melakukan perbuatan yang terlarang.
Maka Wajib
bagi orang yang dikaruniai istri dan anak-anak untuk selalu menjaganya dari
kemurkaan Allah, didiklah istri kita agar dia selalu ta’at kepada Allah subhanahu
wata’ala, dengan bertauhid dan menjauhi kesyirikan, selalu mendekatkan diri
kepada Allah dalam situasi apapun melalui sholat dan membaca al Qur’an serta
dengan memperbanyak zikir, ingatkanlah mereka untuk menata Rumah tangga yang
berlandaskan pada al Qur’an dan sunnah Rasulullah. Bukan hanya menata perabot
dan barang dalam rumah akan tetapi juga menata akhlaq dan nuansa ibadah di dalam
rumah.
Begitu juga
dengan anak-anak kita, janganlah kita sia-siakan anak-anak dengan banyak
melakukan hal-hal yang sia-sia dengan hanya bermain-main Android, Media Sosial,
nonton TV, dan hura-hura tanpa dibatasi dengan penanaman akhlak sejak dini.
Apakah kita
bangga dengan anak-anak kita kelak menjadi orang yang bodoh tentang agama, yang
jauh dari agama, sholat tidak pernah ditegakkan, al Qur’an tidak pernah dibaca,
zikir tidak pernah diajarkan Naudzubillah. Maka Subhannallah wa al
Hamdulillah ketika kita berusaha dengan tawakkal kepada Allah sehingga
anak-anak kita menjadi anak yang shalih dan shalihah, ketika kita dipanggil
Allah merekalah yang akan mendoakan dan mengirimkan al Fatihah untuk kita, maka
didiklah anak kita dengan pendidikan yang baik dengan :
·
Mengajarkan anak-anak tentang makna syahadat.
·
Menanamkan kecintaan kepada Allah dalam hatinya.
·
Memberikan motifasi pada anak untuk menyenangi surga,
dengan menjelaskan bahwa syurga itu diperuntukan bagi orang yang sholat, puasa,
ta’at kepada kedua orang tua, dan memperingatkan mereka akan neraka yang Allah
siapkan bagi orang yang bermaksiat.
·
Mendidik anak agar selalu meminta pertolongan hanya
kepada Allah saja sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
telah mengajarkan hal ini kepada Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu. Selain
itu hendaknya kita peringatkan anak-anak kita dari perbuatan-perbuatan yang
haram yang akan mendatangkan kemurkaan Allah Ta’ala. (Majmu’at
Rosa’il hal 33-34).
Jama’ah
Jumat yang dirahmati Allah SWT
Kita
Sebagai kepala rumah tangga diakhirat kelak Allah akan meminta pertanggung
jawaban kita. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
كُلُّكُمْ رَاع وَكُلُّكُمْ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَتِهِ,
وَالأَمِيْرُ رَاعٍ, وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ, وَالمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ
عَلَى بَيْتِ رَوْبِهَا وَوَلَدِهِ, فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُوْلٌ عَنْ
رَعِيَتِهِ.
“Kamu
sekalian adalah pemimpin, dan kamu sekalian bertanggung jawab atas orang yang
dipimpinnya. Seorang amir (raja) adalah pemimpin. Seorang suami ia pun pemimpin
atas keluarganya dan istri juga pemimpin bagi rumah suaminya dan anak-anaknya,
kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu sekalian akan dimintai pertanggung
jawabannya atas kepemimpinannya”. (HR. al-Bukhari)
DR.
Muhammad ash-Shibagh dalam bukunya Nadhorot fii al usroh al muslimah,
dan Musthofa as-Siba’i dalam bukunya akhlaquna al- ijtima’iyah berpendapat
bahwa Anak merupakan amanah dipundak kedua orang tuanya, dan orang tua
bertanggung jawab atas amanah tersebut, sedangkan lengah dalam mendidik anak
adalah aib yang nyata dan kesalahan yang fatal serta pengkhianatan terhadap
amanah dan suatu bentuk kekurangan dalam beragama.
Rumah
adalah tempat belajar yang pertama bagi anak, rumah ibarat batu bata, dari
bata-bata yang serupa terbentuklah bangunan masyarakat. Dalam sebuah keluarga
mulia yang mengikuti jalan yang benar, menjaga batasan-batasan yang Allah
tetapkan, memelihara syari’at-Nya dan berdiri diatas tiang rasa saling
mencintai, menyayangi, mengasihi, serta lebih mengedepankan saudaranya atas
dirinya, saling tolong-menolong dan berada dalam ketaqwaan akan tumbuh
laki-laki dan wanita dari umat ini, para pemimpinnya serta para pembesarnya.
Seorang
anak sebelum dididik di tempat belajar (sekolah) dan masyarakat ia terlebih
dahulu di didik di rumah oleh keluarganya, ia mengikuti kedua orang tuanya
dalam perilaku sosialnya sebagaimana kedua orang tuanya bertanggung jawab
terhadap akhlaqnya yang menyimpang hingga dewasa.
Ibnu
al-Qoyyim al-Jauziyah rahimahullahu dalam kitabnya Tuhfatu al-Maudud
fii ahkami al-maulud, mengatakan “Berapa banyak orang yang telah membuat
sengsara anaknya dan buah hatinya di dunia dan di akhirat dengan
menelantarkannya, tidak mendidiknya dan membantunya untuk menuruti hawa
nafsunya sedangkan ia menyangka bahwa dia telah memuliakan anaknya padahal
hakikatnya ia telah menghinakannya, menyangka bahwa dia telah menyayanginya padahal
ia telah mendzaliminya hingga ia kehilangan manfaat dari anaknya dan hilang
pula pahala dia di dunia dan di akhirat.
Apabila
engkau melihat kerusakan dalam diri anak maka kebanyakan yang engkau lihat
asalnya dari seorang ayah.
Jama’ah
Jumat yang dirahmati Allah SWT
Akhirnya
kita meminta kepada Allah Ta’ala agar memberikan kekuatan kepada kita
semua untuk bisa menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi
larangan-larangan-Nya, dan marilah kita isi hari-hari dalam kehidupan kita
dengan amal-amal shalih yang dengannya Allah ta’ala menjadi ridha kepada
kita semua.
Semoga
Allah terus menguatkan kita dalam menjalankan Amanah mendidik anak dan keluarga
dari Neraka Dunia dan Akhirat, Muharram hari ini menjadi momentum sempurna
untuk memulai kebaikan dari diri kita dan keluarga, sehingga tahun ajaran baru
Pendidikan menapak tilas Langkah awal bagi anak kita menuju Pendidikan yang
berkarakter, tidak hanya pada ilmu tapi utama akhlaknya karena الأَدَبُ فَوْقَ الِعلْمِ adab/akhlaq di atas Ilmu.
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذا
أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ
Posting Komentar