Belajar Spirit Berbagi,
Berkorban dan Berjuang dari Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail
Khutbah
Idul Adha 1445 H
Masjid
Nurul Hidayah Jambi Timur Kota Jambi
DOWNLAOD PDF DISINI!
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
اللهُ أكْبَرُ
× 9 اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ
بُكْرَةً وَأَصِيلاً، لاَ إِلَهَ إِلاًّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ
مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَ
إِلَهَ إِلاًّ اللهُ اللهُ أكْبَرُ، الله أكبر وَللهِ الْحَمْدُ.
الحَمْدُ
لله الَّذِي أرْشَدَ الخَلْقَ إلى أكْملِ الاَدَابِ، وَفتَحَ لَهُمْ مِنْ خَزاَئِنِ
رَحْمَتِهِ وَجُوْدِهِ كُلَّ باَبٍ، أنَارَ بَصَائِرَ المُؤْمِنِيْنَ فَأَدْرَكُوْا
الحَقَائِقَ وَطَلَبُوْا الثَّوابِ، وَأعْمَى بَصَائرَ المُعْرِضِيْنَ عَنْ طاَعَتِهِ
فَصَارَ بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ نُوْرِهِ حِجَابٌ، هُدَى أُوْلَئِكَ بِفَضْلِهِ وَرَحْمَتِهِ
وَأَضَلَّ الآخَرِيْنَ بِعَدْلِهِ وَحِكْمَتِهِ، إِنَّ فيِ ذَلِكَ لَذِكْرَى لِأُوْلىِ
الألبَابِ، وأشْهدُ أنْ لا إِله إِلاَّ الله وحده لا شريكَ له، له المَلِكُ
الْعَزيزُ الوَهَّاب، وأشْهدُ أنَّ محمداً عبدُه ورسولهُ المبعوثُ بأجَلِّ
العباداتِ وأَكمَلِ الآدابِ، صلَّى الله عليه وعلى جميع الالِ والأصْحَابِ، وعلى
التابعين لَهم بإحْسَانٍ إلى يومَ المَآب أما بعد، أيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا
رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لاَ يَجْزِي وَالِدٌ عَنْ وَلَدِهِ وَلاَ مَوْلُودٌ
هُوَ جَازٍ عَنْ وَالِدِهِ شَيْئًا إِنَّ وَعْدَ اللهِ حَقٌّ فَلاَ تَغُرَّنَّكُمُ
الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلاَ يَغُرَّنَّكُمْ بِاللهِ الْغَرُورُ
الله اكبر الله اكبر الله اكبرولله الحمد
Jama’ah
Idul Adha yang dimuliakan Allah
Pada
pagi yang berbahagia ini, kita bertakbir menyebut Asma Allah. Takbir
mengagungkan Asma’ Allah dengan membuang sifat kesombongan yang melekat pada
diri kita. Takbir yang mengingatkan kita kembali untuk meneladani perjuangan
dan ketabahan nabi Ibrahim as yang telah diabadikan dalam Al-Qur’an. Sejarah
rasul yang berjuluk kekasih Allah (خَلِيْلُ الله)
dan juga Bapaknya Para Nabi (أبو الأنبياء) ini,
ditulis dengan tinta emas di dalam buku-buku sejarah. Sikap tabah dan teguhnya
dalam menjalankan perintah Allah, telah menjadikan nabi Ibrahim as sebagai
panutan umat sepanjang zaman. Pernyataan adanya keteladanan Nabiyullah Ibrahim as ini
diabadikan oleh Allah dalam firman-Nya,
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي
إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ
“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada
Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan-nya “ (QS. Al-Mumtahanah : 4) Sementara, tentang
keharuman namanya sepanjang zaman, pun Allah telah menuturkan dalam firman-Nya,
وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي اْلأَخِرِينَ
Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di
kalangan orang-orang yang datang kemudian. “ (QS. As-Shafat : 108)
الله
اكبر الله اكبر الله اكبرولله الحمد
Jama’ah
Idul Adha yang dimuliakan Allah
Keteladanan
yang dapat kita peroleh dari Nabi Ibrahim adalah keteguhan beliau dalam
memegang prinsip, khususnya prinsip tauhid. Dalam menghadapi tantangan seberat
apapun, termasuk saat dia berhadapan dengan ayahandanya Azar sendiri yang
syirik, beliau sangat teguh. Kita perhatikan firman Allah dalam Q.S. at-Taubah:
114 berikut:
وَمَاكَانَ
اسْتِغْفَارُ إِبْرَاهِيمَ لأَبِيهِ إِلاَّ عَن مَّوْعِدَةٍ وَعَدَهَآ إِيَّاهُ فَلَمَّا
تَبَيَّنَ لَهُ أَنَّهُ عَدُوٌّ للهِ تَبَرَّأَ مِنْهُ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ
لأَوَّاهٌ حَلِيمٌ
“Dan
permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya tidak lain hanyalah
karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka, tatkala
jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas
diri dari padanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut
hatinya lagi penyantun.”
Dari
ayat itu pula kita dapat informasi bahwa Nabi Ibrahim juga seorang yang lembut
dan penyantun. Sikap keras dalam memegang prinsip tauhid, tidak lantas membuat
sikap terhadap sesama manusia menjadi sedemikian keras dan kaku. Hubungan baik
dengan sesama manusia tetap dijaga, karena pada hakekatnya seorang nabi, dan
mungkin juga seorang ustadz atau pemimpin ummat saat ini adalah pelayan
masyarakat yang harus punya sikap lemah lembut.
الله
اكبر الله اكبر الله اكبرولله الحمد
Jama’ah
Idul Adha yang dimuliakan Allah
Keteladanan
lain dari Nabi Ibrahim as adalah pejuang sejati yang tidak mempunyai rasa putus
asa jika menghadapi tantangan yang berat. Kegigihan dalam perjuangan ini perlu
ditiru mengingat tantangan dakwah Islam akhir-akhir ini juga menghadapi
tantangan jaman yang kian berat. dalam Qur’an Surah al-Anbiya: ayat 51 sampai 69
menyuguhkan kisah keteguhan Nabi Ibrahim bahkan saat berhadapan dengan
kekuasaan sekalipun. Nabi Ibrahim as berprinsip, bahwa kebenaran adalah
kebenaran yang tidak bisa ditawar-tawar. Hal ini tentu berbeda dengan
kebanyakan para pemimpin ummat kita sekarang yang mudah menjual kebenaran untuk
ditukar dengan kekuasaan dan uang. Karena keteguhan Nabi Ibrahim as ini,
kemudian Allah menyelamatkan Nabi Ibrahim dari hukuman api yang membakar,
seperti tergambar dalam Q.S. al-Anbiya: 69
قُلْنَا
يَانَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلاَمًا عَلَى إِبْرَاهِيمَ
“Kami
berfirman: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim”
الله
اكبر الله اكبر الله اكبرولله الحمد
Jama’ah
Idul Adha yang dimuliakan Allah
Puncak
keteladanan Nabi Ibrahim adalah kerelaan beliau mengorbankan apa saja untuk
Allah SWT. Termasuk harus mengorbankan sang putra tercinta Nabi Ismail as.
Allah SWT menggambarkan pengorbanan Nabi
Ibrahim as itu dalam sebuah dialog antara Nabi Ibrahim dengan Nabi Ismail yang
terekam dalam Q.S. ash-Shaffat: 102:
فَلَمَّا
بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَابُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي
أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَاأَبَتِ افْعَلْ مَاتُؤْمَرُ
سَتَجِدُنِي إِن شَآءَ اللهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
“Maka
tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim,
Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku,
kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku
termasuk orang-orang yang sabar.”
Walaupun
kemudian di saat Nabi Ibrahim as sudah bersiap hendak menyembelih Nabi Ismail
as, Allah SWT menggantinya dengan seekor hewan sembelihan, seperti
diinformasikan dalam Q.S. ash-Shaffat: 107:
وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ
“Dan
Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar”
الله
اكبر الله اكبر الله اكبرولله الحمد
Jamaah Idul Adha yang dirahmati Allah.
Dalam konteks sekarang ini, pengorbanan Nabi Ibrahim as
tersebut harus tetap kita apresiasikan. Dalam berbagai macam cara seperti menunaikan
haji bagi yang mampu serta berkurban hewan ternak bagi umat Islam yang memiliki
cukup kelebihan harta untuk melaksanakannya. Berkurban tidak sekedar
mengalirkan darah binatang ternak, tidak hanya memotong hewan kurban, namun
lebih dari itu, berkurban berarti ketundukan total terhadap semua perintah
Allah swt & sikap menghindar dari hal-hal yang dilarang-Nya. Berkurban
adalah berarti wujud ketaatan dan peribadatan seseorang, dan karenanya seluruh
sisi kehidupan seseorang bisa menjadi manifestasi sikap berkurban.
Berkurban juga berarti upaya menyembelih hawa nafsu dan
memotong kemauan syahwat yang selalu menyuruh kepada kemungkaran dan kejahatan.
Seandainya sikap menyembelih hawa nafsu ini dimiliki oleh umat Islam, Subhanallah,
umat Islam akan maju dalam segalanya. Betapa tidak, bagi yang berprofesi
sebagai guru, ia berkurban dengan ilmunya. Pengusaha ia berkurban dengan
bisnisnya yang fair dan halal. Politisi ia berkurban demi kemaslahatan umum dan
bukan kelompoknya. Pemimpin ia berkurban untuk kemajuan rakyat dan bangsanya
bukan untuk pribadinya dan begitu seterusnya.
Semangat
pengorbanan Nabi Ibrahim as perlu kita kobarkan kembali. Sebuah semangat
mengorbankan ego untuk mengedepankan loyalitas keummatan. Kita gambarkan semangat
pengorbanan itu dengan menyembelih hewan kurban pada hari Idul Adha ini,
sebagai simbol kecintaan kita kepada millah Ibrahim yang hanif. Hanya
saja yang perlu kita ingat, bahwa menyembelih hewan kurban bukanlah pengorbanan
yang sesungguhnya yang dikehendaki Allah. Dengan semangat ini, bentuk-bentuk kejahatan akan bisa
diminimalisir bahkan dihilangkan di bumi pertiwi ini. Ini
tercermin dalam firman-Nya Q.S al-Hajj: 37
لَن
يَنَالَ اللهَ لُحُومُهَا وَلاَدِمَآؤُهَا وَلَكِن يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنكُمْ كَذَلِكَ
سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللهَ عَلَى مَاهَدَاكُمْ وَبَشِّرِ
الْمُحْسِنِينَ
“Daging-daging
unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah,
tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah
menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya
kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik”.
الله
اكبر الله اكبر الله اكبرولله الحمد
Jamaah Idul Adha yang dirahmati Allah.
Sebuah Kisah Inspiratif,
yang bisa menyentuh hati kita... seorang tukang ojek berpenghasilan pas-pasan
rela berkorban dengan kambing Otawa yang terbaik disetiap tahunnya, ketika
ditanyakan perihal itu, dengan haru dia menjawab ”Untung Allah SWT hanya
menyuruh saya mengorbankan kambing, saya tidak sekuat nabi Ibrahim as yang rela
mengurbankan anaknya untuk Allah SWT, dan saya tidak kuat kalau anak saya yang
dikurbankan” SubhanaLLAH, dan dengan berbagi melalui Ibadah Qurban juga
akan memberikan kegembiraan, kebahagiaan dan kesenangan bagi saudara-saudara
kita yang tidak mampu, Rasanya miris hati kita ketika saudara kita sesama
muslim tertimpa musibah, banyak diantara mereka kehilangan orang tercinta dan
harta-harta mereka. seperti mirisnya hati kita ketika melihat fenomena dua anak
yang berbeda latar belakang, yang satu anak yang kaya lengkap dengan berbagai
kemewahan, ketika hari raya tiba mereka dengan semangat menyampaikan kepada
kedua orang tua mereka ”Pa... Adek mau makan daging”, si ayahpun dengan tegas
menjawab ”nanti ayah belikan daging yang paling okay” terus kembali lagi
meminta kepada ibundanya ”ma... belikan adek baju baru dong” si ibupun menjawab
dengan lugas ”ya pasti mama belikan yang paling bagus”... dan banyak lagi
permintaan lain yang dipintanya semua terkabulkan karena kemewahan dan kekayaan
yang mereka miliki.
Sementara disisi lain
seorang anak yatim piatu tanpa ayah dan ibu, ayah dan ibunya meninggal karena
Musibah ketika hari raya tiba mereka hanya bisa menghadiri pusara ayah dan
ibunya dengan semangat sambil membacakan al Fatihah sebagai dedikasi cinta
kepada kedua orang tuanya, sembari mengucapkan diatas pusara ayahnya : ”Yah... kawan-kawan
sekarang lagi asik dengan lebaran, makan sate daging, pizza dan lain-lain
maukan ayah belikan adek juga... yang diterima hanyalah tiupan angin sepoi-sepoi,
lalu berlanjut ke pusara ibundanya sambil bergumam: ”mak... baju adek sudah
jelek mak, maukan mak belikan adek baju baru, kawan-kawan adek pake baju baru
semua” tiada sedikitpun jawaban yang diterima namun si-anak tetap bahagia walau
hampa tanpa jawaban. SubhanaLLAH wa AstaghfiruLLAH.
Maka melalui Ibadah Qurban
yang kita bagikan, Zakat Mal, Infaq, Shadaqah dan bantuan yang telah kita
tunaikan bisa menjadi penyambung silaturahim dan perwujudan nilai kepekaan bagi
diri kita dalam kehidupan bermasyarakat untuk dapat memahami bagaimana susahnya
anak yatim, fakir dan miskin dan orang yang tertimpa musibah melawan jalan
kehidupan yang penuh duri ini.
الله
اكبر الله اكبر الله اكبرولله الحمد
Jamaah Idul Adha yang dirahmati Allah
Namun apa yang kita saksikan dewasa ini. Jiwa pengorbanan pada
banyak kalangan telah digeser oleh semangat atau nafsu mengorbankan orang lain.
Perhatikan saja kemelut di layar kaca dirumah kita, Perang terbuka di media massa, baik itu korupsi, tuduh menuduh,
kemaksiatan dan juga Berbagai Ujian, serta krisis ekonomi Naudzubillah. Semua
dikarenakan Ulah tangan dan kelalaian manusia, semoga semua itu membuat kita
sadar untuk segera bertaubat dan kembali ke Jalan Allah SWT. Firman Allah dalam
QS al-Ruum 41 :
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ
بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا
لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Telah nampak kerusakan
di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah
merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka
kembali (ke jalan yang benar).
Kini Allah SWT memanggil kita, menuntut ketaatan total
kita kepada-Nya. Ketaatan itu menuntut kita untuk berkorban; mengorbankan apa
saja yang kita miliki demi menggapai ridha-Nya. Hanya dengan pengorbanan demi
ketaatan itulah, kita akan meraih kembali kemuliaan hidup kita, baik di dunia
maupun di akhirat. Ingatlah, wahai kaum
Muslim, bahwa untuk itulah Nabi bersumpah tidak akan pernah mundur walau
selangkah, sampai Islam menang atau baginda saw binasa:
وَاَللّهِ لَوْ وَضَعُوا الشّمْسَ فِي يَمِينِي،
وَالْقَمَرَ فِي يَسَارِي عَلَى أَنْ أَتْرُكَ هَذَا الأَمْرَ حَتّى يُظْهِرَهُ
اللّهُ أَوْ أَهْلِكَ فِيهِ مَا تَرَكْتُهُ
”Demi
Allah, andai saja mereka bisa meletakkan matahari di tangan kananku, dan bulan
di tangan kiriku, (lalu mereka minta) agar aku meninggalkan urusan (agama) ini,
maka demi Allah, sampai urusan (agama) itu dimenangkan oleh Allah, atau aku
binasa di jalannya, aku tetap tidak akan meninggalkannya.” (Hr. Ibn
Hisyam)
Jama’ah
Idul Adha yang dirahmati Allah.
Seseorang
menjadi besar karena jiwanya besar. Tidak ada jiwa besar tanpa jiwa yang punya semangat
berkorban. Berkat رُوْحُ البَذْلِ وَ التَّضْحِيَةِ
وَالمُجَاهَدَةِ (ruhul badzli wal
tadlhiyah wal mujahadah) atau spirit berbagi, berkorban dan berjuang, ummat
ini telah menjadi ummat yang besar, bergengsi dan disegani dunia dalam
sejarahnya. Mari Juga semangat Berqurban kita bersama mewujudkan dengan doa dan
kerjasama dalam melahirkan pemimpin yang sejati, berakhlaq mulia, sabar dan
berilmu, pemimpin yang mampu mendamaikan, mensejahterakan dan menyatukan Ummat,
Pemimpin yang mampu memimpin bangsa dan maju terdepan juga dalam menyatukan
kesempurnaan Agama.
الله
اكبر الله اكبر الله اكبرولله الحمد
Hadirin
jamaah Idul Adha rahimakumullah
Kita berdoa yang terbaik untuk saudara kita di Palestina
yang sedang di aniaya oleh Yahudi Zionis dan sekutunya, karena mereka adalah
saudara seiman kita, karena tanah air mereka adalah tempat suci milik umat
Islam. Dan juga karena Yahudi Zionis Israel adalah penjajah dan kaum yang
dilaknat oleh Allah SWT maka mari kita bantu kaum muslimin di Palestina dengan
harta, tenaga, waktu, dan tentu saja doa kita kepada Allah SWT. Mari terus
suarakan kebenaran dengan cara yang baik untuk melawan propaganda dan
kebohongan yang dibuat oleh Yahudi Zionis serta para penjajah dan pendukungnya
Dan juga Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita
untuk mengabdi dan beribadah kepada NYA secara total sebagai wujud refleksi
terhadap pengorbanan Nabi Ibrahim Alaihi Salam. serta mewujudkan JAMBI yaitu
Jadikan al Qur’an Membangun Bangsa Indonesia Amin Allahumma Amin
أعُوْذُ
بِاللهِ مِنَ الشَّيْطنِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ.
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ
لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ.
وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ.
وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ.
فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Ust Dr H
Hasbullah Ahmad
Owner
Yayasan Pesantren Terpadu Dar al-Masaleh Jambi
Dosen
Tafsir Hadits Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama
UIN Sutha
Jambi
081366174429
eMail : hasbullah@uinjambi.ac.id
Website
: www.quhasschooljambi.ac.id
الخطبة
الثانية لعيد الأضحى
اللهُ
أكْبَرُ × 7اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْراً وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْراً
وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لاَإلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ،
اللهُ اَكْبَرُ وِللهِ الْحَمْدُ. اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ جَعَلَ الْيَوْمَ
عِيْداً لِلْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحَّدَنَا بِعِيْدِهِ كَأُمَّةٍ وَاحِدَةٍ، مِنْ
غَيْرِ الأُمَم، وَنَشْكُرُهُ عَلَى كَمَالِ إِحْسَانِهِ وَهُوَ ذُو الْجَلاَلِ
وَاْلإِكْراَمِ. أحمدُهُ
على جليلِ الصِّفَاتِ وَجَمِيْلِ الإِنْعَامِ، وَأَشْكُرُهُ شُكْرَ مَنْ طَلَبَ
المَزِيْدَ وَرَام، وأشهد أن لا إله إلاَّ الله الَّذِي لاَ تُحِيْطُ بِهِ العُقُوْلُ
وَالأَوْهَامُ، وأشهد أنَّ محمداً عبدُه ورسولُه أفضَلُ الأَنَامِ، صَلَّى الله
عليه وعلى سَائِرِ آلِهِ وَأصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنِ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ عَلَى
الدَّوَامِ، وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كَثِيْرًا. أمّا بعد.
فيا عباد الله أوصيكم ونفسي بتقوى الله فقد فاز
المتقون وقال تعالى يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ
تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ ثُمَّ اعْلَمُوْا
فَإِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَى رَسُوْلِهِ فَقَالَ
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ
الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ و سلم و بَارِكْ عَلَى سَيْدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ
سَيْدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ و سلمت وبَارَكْتَ عَلَى سَيْدِنَا
إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيْدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فى العالمين إِنَّكَ حَمِيْدٌ
مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ،
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ
سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مجيب الدعوات ياقاضي الحاجات وياكافي المهمات. اَللَّهُمَّ اجعل
حجّ المسلمين جميعا حجا مبرورا و سعيهم سعيا مشكورا وذنبهم ذنبا مغفورا وعمرتهم
عمرة مقبولا وزيارتهم زيارة مباركا وتجارتهم تجارتا لن تبورا. اللهم اعز الإسلام
والمسلمين وازّل الشرك والمشركين وانصر عبادك الموحدين. رَبَّنَا آتِنَا فِي
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عباد
الله... إنَّ اللهَ يأمرُ بالعَدْلِ والإحسانِ وإيتاءِ ذِي القربى وينهى عَنِ الفحشاءِ
والمنكرِ والبَغي ، يعظُكُمْ لعلَّكُمْ تذَكَّرون. واذكر الله العظيم يذكركم
وأسألوه من فضله يعطيكم ولذكر الله اكبر والله يعلم ماتصنعون
Posting Komentar