
(Owner Sekolah Qur’an Hadis dan Sains Jambi, Dosen Tetap Ilmu
al-Qur’an, tafsir dan Hadis UIN STS Jambi, Ketua Lembaga Dakwah NU Provinsi
Jambi)
الحَمْدُ ِللهِ الوَاحِدِ القَهَّارِ، الحَلِيْمِ
الكَرِيْمِ السَّتَّارِ، المُنَزَّهِ عَنِ الشَّبِيْهِ وَالشَّرِيْكِ
وَالإِنْظَارِ. انْفَرَدَ بِالوَحْدَانِيَّةِ, وَتَقَدَّسَ فِي ذَاتِهِ
العَلِيَّة, وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ. أَحْمَدُهُ حَمْدَ
عَبْدٍ مُعْتَرِفٍ بِالذُّلِّ وَالإنْكِسَارِ. وَأَشْكُرُهُ شُكْرَ مَنْ صَرَّفَ
جَوَارِحَهُ فِي طَاعَةِ رَبِّهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ.
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً
تُنْجِي قَائِلُهَا مِنَ النَّارِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا
النَّبِيُّ المُخْتَارُ ، صَلاَةُ اللهِ وَسَلاَمُهُ عَلَيْهِ وَعَلىَ آلِهِ
وَأصْحَابِهِ اْلأطْهَارْ ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِيْ كِتَابِهَ اْلكَرِيْمِ :
وَلاَ تُفْسِدُوْا فِي اْلأرْضِ بَعْدَ إصْلاَحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَطَمَعًا
إنَّ رَحْمَةَ اللهِ قَرِيْبٌ مِنَ اْلمُحْسِنِيْنَ ، أمَّابَعْدُ : ياَأَيُّهاَ
النَّاسُ اتَّقُوالله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوتُنَّ إِلاَّوَأَنْتُمْ
مُسْلِمُونَ
Hadirin Jama’ah Jumuah, yang dimuliakan Allah SWT.
Iman dan Taqwa adalah kekuatan yang akan melahirkan kemuliaan, keberkahan dan kesejahteraan dalam perjalanan hidup kita menuju akhirat yang berkualitas, mari bersama kita tingkatkan Iman dan Taqwa dalam mewujudkan negeri yang damai, aman dan sejahtera, Allah Firmankan dalam al Qur’an :
Iman dan Taqwa adalah kekuatan yang akan melahirkan kemuliaan, keberkahan dan kesejahteraan dalam perjalanan hidup kita menuju akhirat yang berkualitas, mari bersama kita tingkatkan Iman dan Taqwa dalam mewujudkan negeri yang damai, aman dan sejahtera, Allah Firmankan dalam al Qur’an :
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا
لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ
كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman
dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit
dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa
mereka disebabkan perbuatannya. (al-‘Araf 96)
Hadirin Jama’ah Jumuah, yang dimuliakan Allah SWT.
Ujian, Cobaan serta Musibah terus melanda negeri kita. Dari gempa, terjangan tsunami, amukan angin topan, banjir bandang, tanah longsor, hingga jebolnya tanggul-tanggul penahan air. Setidaknya, dari beberapa peristiwa ini kita dapat memetik hikmah mengapa musibah selalu saja menimpa kita. Mungkin kita akan menemukan banyak sekali pendapat mengapa ini terjadi. Para ahli geologi, barangkali akan mengatakan, “Ini hanya peristiwa alam biasa.” Mungkin para dukun juga akan mengatakan, “kejadian-kejadian tersebut adalah penanda pergantian zaman.” Namun yang demikian adalah pendapat, sah-sah saja jika kita percaya, namun tidak wajib kita imani.
Ujian, Cobaan serta Musibah terus melanda negeri kita. Dari gempa, terjangan tsunami, amukan angin topan, banjir bandang, tanah longsor, hingga jebolnya tanggul-tanggul penahan air. Setidaknya, dari beberapa peristiwa ini kita dapat memetik hikmah mengapa musibah selalu saja menimpa kita. Mungkin kita akan menemukan banyak sekali pendapat mengapa ini terjadi. Para ahli geologi, barangkali akan mengatakan, “Ini hanya peristiwa alam biasa.” Mungkin para dukun juga akan mengatakan, “kejadian-kejadian tersebut adalah penanda pergantian zaman.” Namun yang demikian adalah pendapat, sah-sah saja jika kita percaya, namun tidak wajib kita imani.
Hadirin yang dirahmati Allah
Terlepas dari segala kelakuan dan
antisipasi manusia, dalam pandangan al-Qur’an, musibah-musibah adalah merupakan
ketentuan yang telah digariskan oleh Allah SWT. Taqdir yang telah digariskan
oleh Allah SWT. Sebagaimana firman Allah :
قُلْ لَنْ يُصِيْبَنَا إلاَّ مَا كَتَبَ اللهُ لَنَا
هُوَ مَوْلاَنَا وَعَلَى اللهِ فَاْليَتَوَكَّلِ اْلمُؤْمِنُوْنَ
“Katakanlah:
Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh
Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang
yang beriman harus bertawakkal” (al-Taubah 51)
Pada ayat ini, Allah menegaskan bahwa, setiap peristiwa yang terjadi semuanya telah digariskan Allah. Dan hanya kepada Allah, kita berlindung. Lalu mengapakah Allah menimpakan bencana kepada umat-Nya? Umat yang mengimani dan menyembah-Nya dalam ajaran yang benar dan hak? Mengapa bukan orang-orang kafir saja ditumpas dengan bencana? Jawabnya adalah, karena di balik setiap takdir, pastilah terdapat makna yang tersembunyi. Termasuk dalam beberapa musibah yang melanda kita. Dan bagi saudara-saudara kita yang tertimpa musibah namun masih hidup setidaknya dapat memetik hikmah atas apa yang menimpa mereka.
وَاتَّقُوا
فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً ۖ وَاعْلَمُوا
أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan
yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan
ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. (al-Anfal 25)
Mereka yang lolos dari bencana adalah
orang-orang yang beruntung karena masih sempat ditegur oleh Allah SWT. Mereka
yang lolos masih diberi kesempatan oleh Allah untuk memperbaiki kualitas
ketaqwaan, keimanan dan hidupnya. Mereka masih sempat meminta ampunan kepada
Allah SWT atas segala kesalahan serta berbuat kebajikan sepanjang sisa hidupnya
untuk menghapuskan dosa.
Hadirin yang dirahmati Allah
Bencana menjadi teguran bagi mereka
yang selamat, demikian pula bagi mereka yang berada jauh dari tempat kejadian.
Orang-orang yang tidak terkena bencana, mendapatkan cobaan dari dampak bencana.
Mereka yang sentosa berkewajiban menolong yang kepayahan. Mereka yang hidup
berkewajiban menyelenggarakan jenazah bagi yang meninggal, mendoakan dan bahkan menunaikan sholat ghaib.
Mereka yang masih memiliki banyak harta, berkewajiban memberikan makanan dan
pakaian serta menolong dengan segenap kemampuan kepada mereka yang kehilangan
segalanya. Memberi makan kepada mereka yang kelaparan, memberi pakaian kepada
mereka yang telanjang dan memfasilitasi mereka yang kehilangan tempat tinggal.
Hadirin Sidang
Jumuah yang Dimuliakan oleh Allah
Bencana adalah juga sebuah teguran dari
Allah kepada orang-orang beriman, namun lalai menjalankan perintah-Nya.
Peringatan dari Allah ini sudah seringkali tampak
melalui beberapa peristiwa serupa yang seringkali melanda negeri kita. Namun
selalu saja kita belum bisa memperbaiki diri, sikap dan perbuatannya. Padahal
beberapa musibah yang terjadi ini adalah akibat dari perbuatan dan ulah kita
sendiri sebagai bangsa. Allah SWT berfirman dalam surat Ar-Rum 41 :
ظَهَرَ الفَسَادُ فِيْ الُبَرِّ وَاْلبَحْرِ بِمَا
كَسَبَتْ أيْدِي النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ اَّلذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ
يَرْجِعُوْنَ
“Telah nampak
kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka
kembali (ke jalan yang benar)."
Adapun bagi kita semua, rentetan musibah yang terjadi hendaklah menjadi tadzkirah (pengingat) bahwa bencana memilukan tersebut dapat terjadi ditempat kita jika Allah SWT menghendaki. Seharusnyalah bagi kita untuk selalu berdo’a, bertaqarrub, dan beristighfar semoga Allah SWT selalu menganugerahkan keselamatan dan ampunan bagi kita semua. Amin Ya Rabb...
Hadirin Sidang Jumuah yang Dimuliakan oleh Allah
Namun Hikmah di balik kejadian itu melahirkan cinta dan kepedulian kita
dengan sesama atas dasar kemanusiaan, Namun jangan sampai cinta, sayang dan
simpati kita tumbuh hanya dalam bencana semoga ini menjadi penguat bagi kita
dalam mewujudkan sabda Rasul :
إِرْحَمُوْأ مَنْ فِى الأَرْضِ يَرْحَمُكُمْ مَنْ
فِى السَّمَاءِ
“Sayangilah
siapa yang ada di bumi, Niscaya akan hadir kasih sayang dari Langit yakni Allah
SWT”
Korban meninggal, Sakit dan Luka Luka serta kerugian materi membuat kita
sedih karena kita sama dengan mereka bersaudara. Bukankah
Rasulullah SAW telah bersabda,
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لاَ يَهْتَمْ بِأُمُوْرِ اْلمُسْلِمِيْنَ
"Tidaklah
termasuk golongan kita, mereka yang tidak peduli dengan persoalan-persoalan kaum Muslimin."
mampukan kita seperti apa yang digambarkan Rasulullah SAW dalam hadisnya?
الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
"Orang Islam
yang satu dengan yang lainnya bagaikan sebuah bangunan yang saling
menguatkan."
Hadirin Sidang Jumuah yang Dimuliakan oleh Allah
Maka akhirnya, marilah bantu mereka dengan semangat dan kekuatan yang
kita miliki, jangan justru kita menakut nakutkan masyarakat dengan menyebarkan Hoax
atau berita bohong yang justru akan membuat kita menjadi terpecah belah. Jadi
Jangan Share sesuatu yang belum kita tahu kebenarannya dan tidak bermanfaat!
Marilah juga kita doakan semoga saudara-saudara kita yang telah
dipanggil oleh Allah dalam bencana-bencana di palu, donggala, lombok dan daerah
manapun mereka meninggal dalam keadaan syahid. Bagaimana pun juga
salah satu tujuan Allah mewafatkan mereka dalam bencana adalah untuk mewafatkan
mereka dalam kondisi mati syahid. Karena mereka yang meninggal dalam kondisi
mati kejatuhan reruntuhan, tenggelam, terbakar, melahirkan, mati dalam
merasakan sakit perut adalah masuk dalam kategori mati syahid, selama mereka
mengalami naza’ (syakarotul maut) dengan tetap teguh memegang
keimanan kepada Allah SAW. Amin Allahumma Amin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ
الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ
الْحَكِيْمِ. وَتَقَبِّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَِّهُ
هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أقُوْلُ قَوْلِي هَذا وَأسْتَغْفِرُوا اللهَ
الْعَظِيْمَ لَِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ
الرَّحِيْمُ
Posting Komentar