Qurban dan Haji
(Spirit
Berbagi, Berkorban dan Berjuang)
Khutbah Eid ul Adha 1439 H/2018 M
Ust Dr. H Hasbullah Ahmad, M.A.
(Owner Sekolah Qur’an Hadis dan Sains Jambi, Dosen Tetap
Ilmu al-Qur’an, Tafsir dan Hadis Universitas Islam Negeri Jambi, Ketua Lembaga
Dakwah PW NU Provinsi Jambi)
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ.
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ
أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا
وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَاإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ
وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ،
لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ.
الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ الزّمَانِ
وَفَضَّلَ بَعْضَهُ عَلَى بَعْضٍ فَخَصَّ بَعْضُ الشُّهُوْرِ وَالأَيَّامِ
وَالَليَالِي بِمَزَايَا وَفَضَائِلِ يُعَظَّمُ فِيْهَا الأَجْرُ والحَسَنَاتُ.
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ
أَنَّ سَيِّدَنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى بِقَوْلِهِ
وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ. اللّهُمَّ صَلّ وسّلِّمْ علَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ
مُحَمّدٍ وِعَلَى آلِه وأصْحَابِهِ هُدَاةِ الأَنَامِ في أَنْحَاءِ البِلاَدِ.
أمَّا بعْدُ، فيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى بِفِعْلِ
الطَّاعَاتِ
فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ
الْكَرِيْمِ: إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ.
إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ .وقال ايضا : وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ
ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَن كَفَرَ فَإِ نَّ ٱللَّهَ
غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا
اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ
مُسْلِمُوْنَ.
الله اكبر الله اكبر الله اكبر
Jama’ah
Sholat Idul Adha Rahimakumullah
Seantero dunia bertakbir membesarkan
Asma Allah dengan kehadiran eid ul Adha. Jutaan umat Islam yang menunaikan
ibadah haji telah wukuf di Arafah, berkumpul di Arafah dengan pakiaan ihram
putih sebagai lambang kehidupan padang mahsyar dan kesetaraan derajat manusia
di sisi Allah, tidak ada keistimewaan antar satu bangsa dengan bangsa yang
lainnya kecuali takwanya kepada Allah SWT.
Hari ini juga kita kembali diingatkan oleh Allah untuk meneladani perjuangan dan ketabahan nabi Ibrahim Alaihi Salam yang telah diabadikan dalam Al-Qur’an, ditulis dengan tinta emas di dalam buku-buku sejarah. Sikap tabah dan teguhnya dalam menjalankan perintah Allah, telah menjadikan nabi Ibrahim alaihi salam sebagai panutan umat sepanjang zaman.
Wujud pernyataan adanya keteladanan Nabiyullah Ibrahim ini diabadikan oleh Allah dalam al Qur’an surah Al-Mumtahanah : 4
قَدۡ
كَانَتۡ لَكُمۡ أُسۡوَةٌ حَسَنَةٞ فِيٓ إِبۡرَٰهِيمَ وَٱلَّذِينَ مَعَهُۥٓ
“Sesungguhnya
telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang
bersama dengan-nya”
Sementara, tentang keharuman nama Nabi Ibrahim alahi salam sepanjang zaman, pun Allah SWT kekalkan dalam firman-Nya,
وَتَرَكۡنَا
عَلَيۡهِ فِي ٱلۡأٓخِرِينَ ١٠٨
Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di
kalangan orang-orang yang datang kemudian. “ (QS. As-Shafat : 108)
الله اكبر الله اكبر الله اكبر
Jama’ah Sholat Idul Adha Rahimakumullah
Al-Qur’an sedemikian memuliakan Nabi Ibrahim alaihi salam.
Sehingga Nabi Ibrahim alaihi salam dikenal
sebagai (ab al-anbiya’) bapak para Nabi. Lalu mengapakah Allah demikian
memuliakannya? Apakah karena keturunannya, ataukah karena hartanya, atau kah
karena kekuatannya, keperkasaannya? Ah, ternyata bukan. Rupanya Nabi Ibrahim
alaihi salam dikenang hingga akhir zaman karena keteguhannya memegang amanah
Allah, dan kerelaannya mengorbankan segala miliknya demi Allah SWT.
Sejarah
perjalanan hidup Nabi Ibrahim alaihi salam adalah sejarah manusia yang paling
sukses dalam menjalani hidup, meski ia berangkat dari nol. Sukses berdakwah
dalam kondisi sulit dan sukses menjaga amanah ketika telah mulai memanen hasil
jerih keringat dakwahnya.
Nabi Ibrahim ‘alaihi salam memulai Dakwah sebagai seseorang yang harus berhadapan dengan penguasa yang dzalim dan kuat. Harus melewati hukuman yang berat dan tidak memungkinkannya selamat, kecuali atas izin Allah.
Setia menjaga isterinya yang sedang mengandung keturunannya, menemaninya hingga ke sebuah tempat yang sangat jauh dari daerahnya semula. Menjalani kehidupan dengan normal dan tetap menyerukan ayat-ayat Allah dengan bijaksana, agar umatnya tak kembali lagi ke jalan yang dimurkai Allah SWT.
Akan tetapi Jama’ah Idul Adha yang dimuliakan Allah, bagi Nabi Ibrahim alaihi salam, cobaan yang demikian rupanya belumlah seberapa, ternyata..., cobaan terberatnya adalah ketika ia harus merelakan putera tercintanya, Ismail, untuk dikorbankan, kepada Allah dengan cara disembelih. Putera yang beberapa waktu setelah kelahirannya segera ditinggalkan untuk memenuhi seruan Allah SWT. Kerelaan Nabiyullah Ibrahim alaihi salam untuk menyembelih puteranya inilah yang terus kita peringati hingga sekarang sebagai Idul Adha sebagaimana Firman Allah SWT :
فَلَمَّا
بَلَغَ مَعَهُ ٱلسَّعۡيَ قَالَ يَٰبُنَيَّ إِنِّيٓ أَرَىٰ فِي ٱلۡمَنَامِ أَنِّيٓ
أَذۡبَحُكَ فَٱنظُرۡ مَاذَا تَرَىٰۚ قَالَ يَٰٓأَبَتِ ٱفۡعَلۡ مَا تُؤۡمَرُۖ
سَتَجِدُنِيٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّٰبِرِينَ ١٠٢
Maka
tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim
berkata: "Hai anakku Sesungguhnya Aku melihat dalam mimpi bahwa Aku
menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai
bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan
mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".(QS Ash Shaffat [37]:102).
الله اكبر الله اكبر الله اكبر
Jama’ah
Sholat Idul Adha Rahimakumullah
Maka
dalam konteks kekinian, pengorbanan Nabi Ibrahim alaihi salam tersebut harus
tetap kita apresiasikan. Baik dalam bentuk ubudiyah mahdohnya dengan menjalankan
haji bagi yang mampu ولله
على الناس حج البيت من استطاع اليه سبيلا
serta berkurban hewan ternak bagi umat Islam yang memiliki cukup kelebihan
harta untuk melaksanakannya.
Namun demikian, kita juga harus senantiasa menginterpretasikan atau menafsirkan keteguhan ketaatan dan ketabahan dalam kisah nabi Ibrahim alaihi salam tersebut zaman kita hidup saat ini sebagai inspirasi hidup. Ketabahan Nabi Ibrahim alaihi salam untuk merelakan puteranya dapat kita wujudkan dalam kerelaan kita untuk berbagi kebahagiaan dengan para tetangga, lingkungan dan saudara-saudara umat Islam lainnya di manapun mereka berada.
Namun demikian, kita juga harus senantiasa menginterpretasikan atau menafsirkan keteguhan ketaatan dan ketabahan dalam kisah nabi Ibrahim alaihi salam tersebut zaman kita hidup saat ini sebagai inspirasi hidup. Ketabahan Nabi Ibrahim alaihi salam untuk merelakan puteranya dapat kita wujudkan dalam kerelaan kita untuk berbagi kebahagiaan dengan para tetangga, lingkungan dan saudara-saudara umat Islam lainnya di manapun mereka berada.
Syariat Allah yang telah dilaksanakan sejak zaman nabi Ibrahim alaihi salam memiliki manfaat yang sedemikian luas hingga ke seluruh penjuru jagad. Baik manfaat secara ekonomi, sosial maupun budaya. Karena itu Qurban ikhlas hanya untuk Allah SWT, karena yang Allah dapatkan bukan daging dan darahnya akan tetapi ketaqwaan kita semua, Allah SWT berfirman :
لَن
يَنَالَ ٱللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَآؤُهَا وَلَٰكِن يَنَالُهُ ٱلتَّقۡوَىٰ
مِنكُمۡۚ
“Daging-daging dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai
(keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kalianlah yang dapat mencapainya.” (Al-Hajj:
37)
Maka Berqurban juga
berarti upaya menyembelih hawa nafsu dan memotong kemauan syahwat yang selalu
menyuruh kepada kemungkaran dan kejahatan. Seandainya sikap menyembelih hawa
nafsu ini dimiliki oleh umat Islam, subhanallah, umat Islam akan maju
dalam segalanya. Betapa tidak,
bagi yang berprofesi sebagai guru, ia berkurban dengan ilmunya. Pengusaha ia
berkurban dengan bisnisnya yang fair dan halal. Politisi ia berkurban demi
kemaslahatan umum dan bukan kelompoknya. Pemimpin ia berkurban untuk kemajuan
rakyat dan bangsanya bukan untuk pribadinya dan begitu seterusnya.
Kita berani menyembelih kemauan pribadi yang bertentangan
dengan kemauan kelompok, atau keinginan pribadi yang bertentangan dengan
syariat. Bahkan kemauan kelompok namun bertentangan dengan perintah Allah swt.
Dengan semangat ini, bentuk-bentuk kejahatan akan bisa diminimalisir bahkan
dihilangkan di bumi pertiwi NKRI ini..
الله اكبر الله اكبر الله اكبر
Jama’ah
Sholat Idul Adha Rahimakumullah
Kecintaan dan ketaatan kepada Allah
tidak mungkin dapat diwujudkan tanpa pengorbanan. Jadi, tak ada cinta tanpa
ketaatan, dan tak ada ketaatan tanpa pengorbanan. Demikianlah pesan teragung
dalam kisah perintah Penyembelihan Ismail, putera Nabi Ibrahim alaihi salam.
Idul Adha menjadi ajang Berbagi
dengan mereka yang tidak mampu atau dhu’afa, rasa sedih akan kita rasakan
ketika ada tetangga kita atau saudara kita yang hidup yatim piatu atau dibawah
garis kemiskinan, Pada hari Raya Qurban ini mereka berharap kasih saying dan kepedulian kita. Sebab mereka hanya bisa berdoa dan membaca
al-Fatihah dihadapan pusara ayah dan bunda mereka, dengan semangat penuh permintaan
“Mak-Pak Adek mau makan sate, mau beli mainan dan beli baju baru untuk
lebaran haji” tidak ada satu jawaban pun yang mereka terima kecuali balasan
angin sepoi-sepoi akan tetapi mereka tetap senyum dan bahagia menghadapi
kebahagiaan Idul Adha tahun ini.
الله اكبر الله اكبر الله اكبر
Jama’ah
Sholat Idul Adha Rahimakumullah.
Idul Adha menjadi Inspirasi besar dalam menjalani hidup
penuh pengorbanan, Qurban dan Haji menjadi roda perjalanan dalam mencapai
kehidupan yang mulia, dengan Haji yang Mabrur seseorang akan mendapatkan Surga
yang sempurna, Rasul bersabda :
الْحَجُّ
الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ
Haji yang mabrur tiada balasan baginya kecuali
surga (HR. Nasa’i).
Dengan Qurban dan Haji menjadi kekuatan dalam potensi perjalanan hidup
menuju hajat yang paling diharapkan yakni bahagia di dunia dan bahagia di
akhirat serta terjaga dari siksa api neraka, dengan semangat doa sapu jagat “ربنا
اتنا فى الدنيا حسنة وفى الأخرة حسنة وقنا عذاب النار”. Kemampuan menjadi kunci asasnya. Allah mengingatkan
sebagaimana sabda Rasul bahwa siapa yang memiliki kemampuan dan tidak berkorban
maka jangan dekati tempat Ibadah kami begitu juga dengan haji, Sesiapa yang
Mampu dan tidak berhaji maka bila wafat, wafatlah dalam keadaan Yahudi atau
nasrani. NaudzubiLLAH.
الله اكبر الله اكبر الله اكبر
Jama’ah Sholat Idul Adha Rahimakumullah.
Mari kita sadari betapa Allah
telah memberi kita dengan karuniaNya yang banyak. Sebagai makhluk yang tahu
berterima kasih dan bersyukur, marilah kita mendekat kepada
Allah dengan Qurban dan Haji. Jangan
pernah tinggalkan shalat, lalu tunaikanlah Zakat, Jalankanlah Puasa dan
Tunaikanlah Haji bila mampu.
Seseorang menjadi besar karena
jiwanya besar. Tidak ada jiwa besar tanpa jiwa yang punya semangat berkorban.
Berkat روح البذل والتضحية والمجاهدة ruhul
badzli wal tadlhiyah wal mujahadah/spirit berbagi, berkorban dan
berjuang, ummat ini telah menjadi ummat yang besar, bergensi dan disegani dunia
dalam sejarahnya. Mari kita kembalikan kebesaran serta gensi ummat ini dengan
menyemai semangat memberi, berkorban dan mujahadah pada diri dan keluarga kita
dengan nilai al-Qur’an dan Hadis, Adat bersendi Syara, Syara bersendi
Kitabullah dalam kerangka NKRI menuju kehidupan yang diberkahi.
Semoga Allah SWT, menjadikan
saudara-saudara kita yang sedang berhaji, menjadi haji yang mabrur dan sehat
kembali ke Indonesia dengan membawa berkah untuk kedamaian negeri kita
tercinta, dan semoga Allah mengijabah do’a kita untuk dapat menunaikan Haji dan
Umroh dengan Ridha dan berkah dari Allah SWT. Amin Ya Rabb al-Alamin..
بَارَكَ
اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه
مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ
تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ
هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
www.quhasschooljambi.sch.id
email :
drhasbullahahmaddosenuin@gmail.com
HP/Wa :
081366174429
KHUTBAH II KHUTBAH
EID UL ADHA
DR H HASBULLAH AHMAD,
M.A.
اللهُ اَكْبَرْ7X وَللهِ
الْحَمْد. اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ
كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً ، لاَ إِلَهَ إِلاّ الله وَلَهُ
الْحَمْدُ فِى السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَعَشِيًّا وَحِيْنَ تُظْهِرُوْن. الْحَمْدُ
للهِ الَّذِىْ بَسَطَ لِعِبَادِهِ مَوَاعِدَ إِحْسَانِهِ وَإِنْعَامِه ، وَأَعَادَ
عَلَيْنَا فِى هَذِهِ الأَيَّاّمِ عَوَائِدَ بِرِّهِ وَإِكْرَامِه ، أَحْمَدُهُ
سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَلَى جَزِيْلِ إِفْضَالِهِ وَ إِمْدَادِهْ ، وَأَشْكُرُهُ
عَلَى كَمَالِ جُوْدِهِ بِعِبَادِهِ ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ فِىْ مُلْكِهْ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا
وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَشْرَفُ عِبَادِهِ وَزُهَّادِهْ ،
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى هَذَا النَّبِيِّ الكَرِيْمِ
وَالرَّسُوْلِ الْعَظِيْمِ سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ
وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ كَانُوْا أُمَرَاءَ الْحَجِيْجِ لِبِلاَدِ اللهِ الْحَرَامِ
وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ :
فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ
تُقَاتِهْ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ
وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ
وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ
الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ
وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ
الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ
وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ
أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ
وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ
مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ
إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللَّهُمَّ
اجْعَلْ حَجَّ المسلمين جميعا حَجًّا مَبْرُوْرًا وَ سَعْيًا مَشْكُوْرًا وَ
ذَنْبًا مَغْفُوْرًا اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا
اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ
وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا
خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ
اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ
حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ
تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ !
إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ
وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ
نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Posting Komentar