untuk file pdf silahkan baca & Download disini!
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
اللهُ أكْبَرُ × 9 اللهُ
أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً
لاَ إِلَهَ إِلاًّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ
وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ
وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ لاَ إِلَهَ إِلاًّ اللهُ اللهُ
أكْبَرُ الله أكبر وَللهِ الْحَمْدُ.
الحمدُ لله الَّذِي أرْشَدَ الخلقَ إلى أكْملِ الاداب وفتَحَ لهم
من خزائنِ رحمتِهِ وجودِهِ كُلَّ باب أنَار بصائرَ المؤمنينَ فأدركوا الحقائقَ
وطلبُوا الثَّواب وأعْمَى بصائرَ المُعْرِضين عن طاعتِهِ فصار بينهم وبين نوره
حجاب هدى أولئك بفضله ورحمته وأضلَّ الآخرين بعدله وحكمته إن في ذلك لذِكْرى لأولى
الألبَاب وأشْهدُ أنْ لا إِله إِلاَّ الله وحده لا شريكَ له له الملكُ الْعَزيزُ
الوَهَّاب وأشْهدُ أنَّ محمداً عبده ورسولهُ المبعوثُ بأجَلِّ العباداتِ وأَكمَلِ
الآداب صلَّى الله عليه وعلى جميع الالِ والأصْحَاب وعلى التابعين لَهم بإحْسَانٍ
إلى يومَ المَآب
أما بعد أيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا
لاَ يَجْزِي وَالِدٌ عَنْ وَلَدِهِ وَلاَ مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَالِدِهِ
شَيْئًا إِنَّ وَعْدَ اللهِ حَقٌّ فَلاَ تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا
وَلاَ يَغُرَّنَّكُمْ بِاللهِ الْغَرُورُ
اللهُ
اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Jama'ah Sholat Aidul Fithri rahimakumullah
Jama'ah Sholat Aidul Fithri rahimakumullah
Marilah
kita sambut hari raya idul fitri ini dengan takbir mengumadangkan kebesaran
Allah swt. الله اكبر الله اكبر
الله اكبر….Karena Allah sajalah yang berhak untuk diagung-agungkan,
barang siapa yang mengagungkan selain Allah maka ia termasuk orang yang
melampaui batas dan telah berbuat kesyirikan yang nyata.
Lihatlah
diri kita, bukankah seringkali kita merasa paling besar, seolah-olah semua
manusia kecil dan harus takluk dihadapan kita. Kita
berlagak seolah kita adalah Tuhan yang kuasa atas segala keadaan. Tidakkah kita
sadar, bahwa kita sesungguhnya tidak lain adalah makhluk yang sangat-sangat
lemah, maka kepada siapa lagi kita berharap selain kepada Allah swt yang telah
menciptakan kita dan dengan kasih sayang Allahlah kita diberi kesempatan
menikmati hidup di dunia milik Allah ini.
Maka apa sesungguhnya yang menahan kaki kita tidak mau
melangkah ke masjid?
Apakah yang menahan kepala kita sehingga tidak mau
menunduk ke tanah bersujud di hadapan Allah ?
Apakah yang menahan lidah kita sehingga kaku dan kelu
mengucapkan dzikir dan takbir ?
Apakah yang menahan hati kita sehingga sulit merindukan
Allah ?
Apakah yang menahan pikiran kita sehingga tidak
mendambakan surga ?
Apakah yang mendorong jiwa kita sehingga cenderung ke
neraka ?
Apakah yang menahan diri kita sehingga mengabaikan
hak-hak Allah dan cenderung memperturutkan hawa nafsu padahal hawa nafsu itu
mendorong kepada kejelekan?
Apakah
kesombongan kita sudah demikian memuncak, sehingga sedemikan lantang kita
durhaka kepada Allah. Na’udzu billah min dzalik…
اللهُ
اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Jama'ah Sholat Aidul Fithri rahimakumullah
Jama'ah Sholat Aidul Fithri rahimakumullah
Berbahagialah
kita karena hingga hari ini kita dimudahkan oleh Allah untuk bersujud, rukuk,
dihadapan Allah. Janganlah karena perilaku kita yang menetang Allah menjadikan
Allah semakin murka kepada kita. Janganlah karena kesombongan dan kebodohan
kita menjadi sebab terhalangnya kita dari jalan surga dan menghalangi kita
mendekati Allah swt. Apakah selepas ramadhan semakin dekat dengan Islam ataukah
justru semakin jauh ?? hanya diri kita sendiri yang nanti akan membuktikan.
اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Jama'ah
Sholat Aidul Fithri rahimakumullah
Setelah
satu bulan penuh kita menunaikan ibadah puasa dan atas karunia-Nya pada hari
ini kita dapat berhari raya bersama, maka sudah sepantasnya pada hari yang
bahagia ini kita bergembira, merayakan sebuah momentum kemenangan dan
kebahagiaan berkat limpahan rahmat dan maghfiroh-Nya sebagaimana yang tersurat
dalam sebuah hadis Qudsi:
يَا عِبَادِى صُمْتُمْ لِى
وَاَفْطَرْتُمْ لِى فَقُوْمُوْا مَغْفُوْرًا لَكُم
'Wahai hambaku, kalian
telah berpuasa untukku dan berbuka untukku. Maka bangunlah sebagai orang yang
telah mendapatkan ampunan.”
29
hari dimana kemuliaan menemani kita, satu bulan yang suci, berkah dan penuh
rahmat serta ampunan yang mengantarkan kita untuk merasakan sentuhan kasih
sayang Sang Maha Penyayang yang barang kali kita lupakan pada bulan-bulan yang
lain. Sebelas bulan dalam setahun kita sibuk mengejar kemewahan, superioritas,
gelimang gemerlapnya dunia, dan tanpa kita sadari bertumpuk-tumpuk dosa dan
kesalahan dipundak kita dan kita sudah terbiasa melupakannya, mengkristalkan
bongkahan-bongkahan batu kesombongan dalam hati kita, mengobarkan api
permusuhan terhadap siapa saja yang menghalangi kita serta buta kepada yang ada
di “bawah” dan sekitar kita.Naudzu biLLAH.
اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْد
Jama'ah Sholat
Aidul Fithri rahimakumullah
Jika kita ingin
kembali kepada kesucian secara hakiki, maka kita semestinya mampu menjadikan
momen-momen Ramadhan yang telah berlalu sebagai sebuah I’tibar atau
pelajaran untuk menjalani kehidupan kedepan, Jika setelah ramadhan kita dapat
meningkatkan kualitas hidup kita lebih baik secara Agama dan Sosial
dibandingkan tahun lalu, maka inilah indikasi ramadhan sukses dan berkah. Namun
jika sebaliknya justru menjadi lebih buruk dibanding sebelum ramadhan, maka
keberkahan ramadhan tidak pernah menghampiri kita. Iyyadzu
biLLAH.
Puasa
merupakan penyucian jiwa, peninggian spirit; mengajarkan kepada manusia
bagaimana mengangkat diri dari derajat hewan yang kebutuhannya hanya memenuhi
perut; makan dan minum, mengajarkan kepada manusia bagaimana meninggikan diri
mereka sampai ke derajat para malaikat yang menjadikan kedekatan kepada Allah,
ibadah, dan takwa kepada-Nya sebagai makanan bagi ruh mereka. Puasa mendidik
untuk membiasakan sifat sabar, mengekang hawa nafsu, membiasakan untuk
menanggung beban berat, dan tabah dalam menghadapi liku-liku kehidupan. Puasa
menumbuhkan keutamaan sifat amanah dan ikhlas dalam berbuat; beribadah hanya
karena Allah, bukan karena mengharapkan pujian dan mencari muka. Puasa
merupakan penjernihan jiwa dari noda-noda dunia dan godaan-godaannya; puasa
merupakan pembebas jiwa dari jeratan kenikmatan dan keasyikan rendah dunia.
اللهُ
اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Jama'ah Sholat Aidul Fithri rahimakumullah
Jama'ah Sholat Aidul Fithri rahimakumullah
Motivasi utama puasa atau shiyâm
meninggikan derajat manusia ke puncak kehidupan ruhaniyah yang tinggi dan mulia
dalam pandangan Allah. Dalam pandangan Islam, derajat tertinggi manusia adalah
yang Takwa. Allah menegaskan dalam firmannya:
ۚ إِنَّ أَكۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ
أَتۡقَىٰكُمۡۚ
"sesungguhnya orang yang paling mulia
di antara kamu adalah yang paling bertakwa" (QS. al-Hujurat:13).
Siapa
pun dapat mencapai derajat ini tanpa memandang status sosial. Kita
sekarang sedang mengalami defisit atau kekurangan orang-orang bertaqwa, orang
yang bertaqwa jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang
jahat, kotor dan tak bermoral, Naudzu billah wa astaghfirullah. Semoga
pelajaran dan hikmah ramadhan yang telah lalu melekat dalam jiwa kita sehingga kita
terlahir menjadi orang yang bertaqwa. Seandainya negara seperti Indonesia ini
dipenuhi orang-orang yang bertakwa, krisis yang melanda tentu akan mudah
teratasi. Kenapa demikian? Orang yang bertakwa akan selalu dibimbing Allah,
diberi petunjuk ke jalan yang benar, sehingga
mereka akan mampu memecahkan setiap permasalahan. Allah berjanji,
وَٱللَّهُ وَلِيُّ ٱلۡمُتَّقِينَ
Allah akan menjadi pembimbing bagi orang-orang yang
bertakwa (QS. al-Jatsiyah: 19).
اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْد
Jama'ah Sholat
Aidul Fithri rahimakumullah
Ramadhan
menanamkan Pesan moral atau Tahdzibun Nafsi pada diri kita Artinya,
kita harus selalu mawas diri pada musuh terbesar umat manusia, yakni hawa nafsu
sebagai musuh yang tidak pernah berdamai. Rasulullah SAW bersabda: اشد الجهاد جهاد الهوىJihad yang
paling besar adalah jihad melawan diri sendiri. Hujjatul Islam, Abû Hâmid
al-Ghazâlî berkata: bahwa pada diri manusia terdapat empat sifat, tiga
sifat berpotensi untuk mencelakakan manusia, satu sifat berpotensi mengantarkan
manusia menuju pintu kebahagiaan. Pertama, sifat kebinatangan (بَهِيْمَةْ); tanda-tandanya menghalalkan segala cara
untuk mencapai tujuan tanpa rasa malu. Kedua, sifat buas (سَبُعِيَّةْ) ; tanda-tandanya banyaknya kezhaliman dan
sedikit keadilan. Yang kuat selalu menang sedangkan yang lemah selalu kalah
meskipun benar. ketiga sifat (شيطانية) syaithaniyah;
tanda-tandanya mempertahankan hawa nafsu yang menjatuhkan martabat manusia. Jika
ketiga tiga sifat ini lebih dominan atau lebih mewarnai sebuah masyarakat atau
bangsa niscaya akan terjadi sebuah perubahan tatanan sosial yang sangat
mengkhawatirkan. Dimana keadilan akan tergusur oleh kezhaliman, hukum bisa
dibeli dengan rupiah, undang-undang bisa dipesan dengan Dollar, sulit
membedakan mana yang hibah mana yang suap, penguasa lupa akan tanggungjawabnya,
rakyat tidak sadar akan kewajibannya, seluruh tempat akan dipenuhi oleh
keburukan dan kebaikan menjadi sesuatu yang terasing, ketaatan akhirnya
dikalahkan oleh kemaksiatan dan seterusnya dan seterusnya. NaudzubiLLAH.
Sedangkan
satu-satunya sifat yang membahagiakan adalah sifat rububiyah (رُبُوْبِيَّةْ); ditandai dengan keimanan, ketakwaan dan
kesabaran yang telah kita bina bersama-sama sepanjang bulan Ramadhan. Orang
yang dapat dengan baik mengoptimalkan sifat rububiyah di dalam jiwanya
niscaya jalan hidupnya disinari oleh cahaya Al-Qur'an, prilakunya dihiasi budi
pekerti yang luhur (akhlaqul karimah). Selanjutnya,
ia akan menjadi insan muttaqin, insan pasca Ramadhan, yang menjadi
harapan setiap orang. Insan yang dalam hari raya ini menampakkan tiga hal
sebagai pakaiannya: menahan diri dari hawa nafsu, memberi ma`af dan berbuat
baik pada sesama manusia sebagaimana firman Allah:
وَٱلۡكَٰظِمِينَ ٱلۡغَيۡظَ
وَٱلۡعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِينَ
"…dan
orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS Ali Imran: 134)
اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْد
Jama'ah Sholat
Aidul Fithri rahimakumullah
Ramadhan
menanamkan pesan sosial dalam dalam hidup kita Pesan
sosial Ramadhan ini terlukiskan dengan indah indah justru pada detik-detik
akhir Ramadhan dan gerbang menuju bulan Syawwal. Dimana, ketika umat muslim
mengeluarkan zakat fithrah kepada Ashnafuts Tsamaniyah (delapan kategori
kelompok masyarakat yang berhak menerima zakat), terutama kaum fakir miskin tampak
bagaimana tali silaturrahim serta semangat untuk berbagi demikian nyata
terjadi. Kebuntuan dan kesenjangan komunikasi dan tali kasih sayang yang
sebelumnya sempat terlupakan tiba-tiba saja hadir, baik di hati maupun dalam
tindakan. Semangat zakat fitrah ini melahirkan kesadaran untuk tolong menolong
(ta`awun) antara orang-orang kaya dan orang-orang miskin, antara orang-orang
yang hidupnya berkecukupan dan orang-orang yang hidup kesehariannya serba
kekurangan, sejalan hatinya sebab كُلُّكُمْ عِيَالُ اللهِ , kalian semua
adalah ummat Allah. Semua orang pernah merasakan kenyang tapi tidak semua orang
pernah merasakan lapar. Padahal Allah telah mengingatkan didalam al Qur’an
semua kita adalah sama dalam pandangan Allah :
وَٱللَّهُ فَضَّلَ
بَعۡضَكُمۡ عَلَىٰ بَعۡضٖ فِي ٱلرِّزۡقِۚ فَمَا ٱلَّذِينَ فُضِّلُواْ بِرَآدِّي
رِزۡقِهِمۡ عَلَىٰ مَا مَلَكَتۡ أَيۡمَٰنُهُمۡ فَهُمۡ فِيهِ سَوَآءٌۚ
أَفَبِنِعۡمَةِ ٱللَّهِ يَجۡحَدُونَ
Dan
Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezki,
tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezkinya itu) tidak mau memberikan rezki
mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan)
rezki itu. Maka Mengapa mereka mengingkari nikmat Allah? (An Nahl 71).
اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Jama'ah
Sholat Aidul Fithri rahimakumullah
Rasanya
akan terhiris hati kita ketika melihat kesenjangan sosial menjadi pembeda
antara kaum kaya dan papa, seperti terhirisnya hati kita ketika melihat
fenomena dua anak yang berbeda latar belakang, yang satu anak yang kaya lengkap
dengan berbagai kemewahan, ketika hari raya tiba mereka dengan semangat menyampaikan
kepada kedua orang tua mereka ”Pa... belikan sepatu baru dong”, si ayahpun
dengan tegas menjawab ”nanti ayah belikan” terus kembali lagi meminta kepada
ibundanya ”ma... belikan adek baju baru dong” si ibupun menjawab dengan lugas
”ya pasti mama belikan yang paling bagus”... dan banyak lagi permintaan lain
yang dipintanya semua terkabulkan karena kemewahan dan kekayaan yang mereka
miliki.
Sementara
disisi lain seorang anak yatim piatu tanpa ayah dan ibu, ketika hari raya tiba
mereka hanya bisa menghadiri pusara ayah dan ibunya dengan semangat sambil
membacakan al Fatihah sebagai dedikasi cinta kepada kedua orang tuanya, sembari
mengucapkan diatas pusara ayahnya : ” Yah... sepatu yang ayah belikan dulu
sudah usang dan rusak, maukan ayah belikan adek sepatu baru... yang diterima
hanyalah tiupan angin sepoi-sepoi, lalu berlanjut ke pusara ibundanya sambil
bergumam : ”mak... baju adek sudah jelek mak, maukan mak belikan adek baju
baru, kawan-kawan adek pake baju baru semua” tiada sedikitpun jawaban yang
diterima namun sianak tetap bahagia walau hampa tanpa jawaban. SubhanaLLAH
wa AstaghfiruLLAH. Maka melalui zakat, Infaq dan Shadaqah yang telah kita
tunaikan bisa menjadi penyambung silaturahim dan perwujudan nilai kepekaan bagi
diri kita dalam kehidupan bermasyarakat untuk dapat memahami bagaimana susahnya
fakir dan miskin melawan jalan kehidupan yang penuh duri ini.
اللهُ
اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Jama'ah Sholat Aidul Fithri rahimakumullah
Demikianlah pesan yang disampaikan oleh Ramadhan. Oleh sebab itu, marilah kita bersama-sama memikul tanggung jawab untuk merealisasikan pesan dan hikmah ramadhan ini ke dalam bingkai kehidupan nyata. Marilah kita bersama-sama mengendalikan hawa nafsu kita sendiri, untuk tidak terpancing pada hal-hal yang terlarang dan merugikan orang lain; menjalin hubungan silaturrahim serta kerjasama sesama muslim tanpa membeda-bedakan status sosial supaya kehidupan kita terbangunn sebuah sistem sosial yang adil, bermartabat dan penuh dengan kesejahteraan.
Jama'ah Sholat Aidul Fithri rahimakumullah
Demikianlah pesan yang disampaikan oleh Ramadhan. Oleh sebab itu, marilah kita bersama-sama memikul tanggung jawab untuk merealisasikan pesan dan hikmah ramadhan ini ke dalam bingkai kehidupan nyata. Marilah kita bersama-sama mengendalikan hawa nafsu kita sendiri, untuk tidak terpancing pada hal-hal yang terlarang dan merugikan orang lain; menjalin hubungan silaturrahim serta kerjasama sesama muslim tanpa membeda-bedakan status sosial supaya kehidupan kita terbangunn sebuah sistem sosial yang adil, bermartabat dan penuh dengan kesejahteraan.
اللهُ
اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Jama'ah Sholat Aidul Fithri rahimakumullah
Semoga dengan kita saling memaafkan, kita mampu membangun kesejahteraan dan keberkahan dengan Tolak Terorisme, Radikalisme, Hoax dan segala sesuatu yang dapat memecahkan persatuan kita, sehingga negari dan negara kita ini menjadi dambaan yang senantiasa diberkahi Allah sehingga terwujud بلدة طيبة ورب غفور ”Bersihkan Hati Sucikan Pikiran di hari nan Fitri”Selamat Hari Raya Idul Fitri 1439 H
Jama'ah Sholat Aidul Fithri rahimakumullah
Semoga dengan kita saling memaafkan, kita mampu membangun kesejahteraan dan keberkahan dengan Tolak Terorisme, Radikalisme, Hoax dan segala sesuatu yang dapat memecahkan persatuan kita, sehingga negari dan negara kita ini menjadi dambaan yang senantiasa diberkahi Allah sehingga terwujud بلدة طيبة ورب غفور ”Bersihkan Hati Sucikan Pikiran di hari nan Fitri”Selamat Hari Raya Idul Fitri 1439 H
من
العائدين والفائزين فى كل عام وأنتم بخير
جَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ اْلعَائِدِيْنَ
وَاْلفَائِزِيْنَ وَاْلمَقْبُوْلِيْنَ وَاَدْخَلَنَا وَاِيَّاكُمْ فِى زُمْرَةِ
عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ وَاَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا وَاسْتَغْفِرُ لِى وَلَكُمْ
وَلِوَالِدَيَّ وَلِسَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرْهُ
اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Quhas School YPT Dar al-Masaleh Jambi
25 Ramadhan 1439 H/10
Juni 2018.
Ust
Dr. H. Hasbullah Ahmad, MA.
Owner Sekolah Qur’an Hadis dan Sains Jambi, Pendiri
Yayasan Pesantren Terpadu Dar al-Masaleh Jambi, Dosen Ilmu
al-Qur’an, Tafsir dan Hadis UIN
Sultan Thaha Saifuddin Jambi, Ketua Umum Lembaga Dakwah NU Provinsi Jambi.
Kunjungi Web : www.quhasschooljambi.sch.id
Posting Komentar