***SELAMAT DATANG DI WEBSITE QUHAS SCHOOL YPT DAR AL-MASALEH JAMBI***

Inspirasi Hidup dari Nabi Ibrahim AS (Khutbah Eid ul Adha Ust Dr. H Hasbullah Ahmad, M.A)

Inspirasi Hidup dari Nabi Ibrahim AS
Khutbah Eid ul Adha 1438 H/2017 M
Ust Dr. H Hasbullah Ahmad, M.A
(Owner Sekolah Qur’an Hadis dan Sains Jambi, Dosen Tetap Ilmu al-Qur’an, Tafsir dan Hadis Universitas Islam Negeri Jambi, Ketua Lembaga Dakwah PW NU Provinsi Jambi)

اللهُ أكْبَرُ × 9 اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً، لاَ إِلَهَ إِلاًّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَ إِلَهَ إِلاًّ اللهُ اللهُ أكْبَرُ، الله أكبر وَللهِ الْحَمْدُ.
الْحَمْدُ للهِ أحْمَدُه على الصفاتِ الكاملةِ الحِسَان، وأشكرُه على نِعَمِهِ السَّابغةِ وبَالشَّكرِ يزيد العطاء والامْتِنَان، وأشهد أن لا إله إلاَّ الله وحْدَه لا شريكَ له المَلِكُ الدَّيَّان، وأشهد أنَّ محمداً عَبْدُهُ ورسولُهُ المبعوثُ إلى الإِنس والجان، صلَّى الله عليه وعلى آله وأصحابه والتابعينَ لهم بإحسان ما توالت الأزمان
أما بعد، فيايها الحاضرون، أوصيكم و نفسي بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون، قال الله تعالى في القران الكريم: أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمان الرحيم: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
الله اكبر الله اكبر الله اكبر
Jama’ah Sholat Idul Adha Rahimakumullah
Jum’at Berkah yang dibarengi dengan 10 Zulhijjah adalah keberkahan yang terkumpul dalam kebaikan, seantero dunia bertakbir membesarkan Asma Allah dengan kehadiran eid ul Adha. Jutaan umat Islam yang menunaikan ibadah haji telah wukuf di Arafah, berkumpul di Arafah dengan pakiaan ihram putih sebagai lambang kehidupan padang mahsyar dan kesetaraan derajat manusia di sisi Allah, tidak ada keistimewaan antar satu bangsa dengan bangsa yang lainnya kecuali takwanya kepada Allah SWT.

Hari ini juga kita kembali diingatkan oleh Allah untuk meneladani perjuangan dan ketabahan nabi Ibrahim Alaihi Salam yang telah diabadikan dalam Al-Qur’an, ditulis dengan tinta emas di dalam buku-buku sejarah. Sikap tabah dan teguhnya dalam menjalankan perintah Allah, telah menjadikan nabi Ibrahim alaihi salam sebagai panutan umat sepanjang zaman.

Wujud pernyataan adanya keteladanan Nabiyullah Ibrahim ini diabadikan oleh Allah dalam al Qur’an surah Al-Mumtahanah : 4
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةُ فِيْ إبْرَاهِيْمَ وَالَّذِيْنَ مَعَهُ
“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan-nya”

Sementara, tentang keharuman nama Nabi Ibrahim alahi salam sepanjang zaman, pun Allah SWT kekalkan dalam firman-Nya,
وَتَرَكْنَا عَليَهِ فِيْ الأَخَرِيْنَ
Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian. “ (QS. As-Shofat : 108)

الله اكبر الله اكبر الله اكبر
Jama’ah Sholat Idul Adha Rahimakumullah
Al-Qur’an sedemikian memuliakan Nabi Ibrahim alaihi salam. Sehingga Nabi Ibrahim alaihi salam dikenal sebagai (ab al-anbiya’) bapak para Nabi. Lalu mengapakah Allah demikian memuliakannya? Apakah karena keturunannya, ataukah karena hartanya, atau kah karena kekuatannya, keperkasaannya? Ah, ternyata bukan. Rupanya Nabi Ibrahim alaihi salam dikenang hingga akhir zaman karena keteguhannya memegang amanah Allah, dan kerelaannya mengorbankan segala miliknya demi Allah SWT.

Sejarah perjalanan hidup Nabi Ibrahim alaihi salam adalah sejarah manusia yang paling sukses dalam menjalani hidup, meski ia berangkat dari nol. Sukses berdakwah dalam kondisi sulit dan sukses menjaga amanah ketika telah mulai memanen hasil jerih keringat dakwahnya.

Nabi Ibrahim ‘alaihi salam memulai Dakwah sebagai seseorang yang harus berhadapan dengan penguasa yang dzalim dan kuat. Harus melewati hukuman yang berat dan tidak memungkinkannya selamat, kecuali atas izin Allah.

Setia menjaga isterinya yang sedang mengandung keturunannya, menemaninya hingga ke sebuah tempat yang sangat jauh dari daerahnya semula. Menjalani kehidupan dengan normal dan tetap menyerukan ayat-ayat Allah dengan bijaksana, agar umatnya tak kembali lagi ke jalan yang dimurkai Allah SWT.

Akan tetapi Jama’ah Idul Adha yang dimuliakan Allah, bagi Nabi Ibrahim alaihi salam, cobaan yang demikian rupanya belumlah seberapa………… ternyata, cobaan terberatnya adalah ketika ia harus merelakan putera tercintanya, Ismail, untuk dikorbankan, kepada Allah dengan cara disembelih. Putera yang beberapa waktu setelah kelahirannya segera ditinggalkan untuk memenuhi seruan Allah SWT. Kerelaan Nabiyullah Ibrahim alaihi salam untuk menyembelih puteranya inilah yang terus kita peringati hingga sekarang sebagai Idul Adha sebagaimana Firman Allah SWT :
$¬Hs>sù x÷n=t/ çmyètB zÓ÷ë¡¡9$# tA$s% ¢Óo_ç6»tƒ þÎoTÎ) 3ur& Îû ÏQ$uZyJø9$# þÎoTr& y7çtr2øŒr& öÝàR$$sù #sŒ$tB 2ts? 4 tA$s% ÏMt/r'¯»tƒ ö@yèøù$# $tB ãtB÷sè? ( þÎTßÉftFy bÎ) uä!$x© ª!$# z`ÏB tûïÎŽÉ9»¢Á9$#
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya Aku melihat dalam mimpi bahwa Aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".(QS Ash Shaffat [37]:102).

الله اكبر الله اكبر الله اكبر
Jama’ah Sholat Idul Adha Rahimakumullah
Maka dalam konteks kekinian, pengorbanan Nabi Ibrahim alaihi salam tersebut harus tetap kita apresiasikan. Baik dalam bentuk ubudiyah mahdohnya dengan menjalankan haji bagi yang mampu ولله على الناس حج البيت من استطاع اليه سبيلا serta berkurban hewan ternak bagi umat Islam yang memiliki cukup kelebihan harta untuk melaksanakannya.

Namun demikian, kita juga harus senantiasa menginterpretasikan keteguhan ketaatan dan ketabahan dalam kisah nabi Ibrahim alaihi salam tersebut zaman kita hidup saat ini. Ketabahan Nabi Ibrahim alaihi salam untuk merelakan puteranya dapat kita wujudkan dalam kerelaan kita untuk berbagi kebahagiaan dengan para tetangga, lingkungan dan saudara-saudara umat Islam lainnya di manapun mereka berada. Sebagaimana pula mereka yang berhaji, juga memiliki kegiatan penyembelihan hewan kurban.

Syariat Allah yang telah dilaksanakan sejak zaman nabi Ibrahim alaihi salam memiliki manfaat yang sedemikian luas hingga ke seluruh penjuru jagad. Baik manfaat secara ekonomi, sosial maupun budaya. Karena itu Qurban ikhlas hanya untuk Allah SWT, karena yang Allah dapatkan bukan daging dan darahnya akan tetapi ketaqwaan kita semua, Allah SWT berfirman :
لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ
“Daging-daging dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kalianlah yang dapat mencapainya.” (Al-Hajj: 37)

Maka Berqurban juga berarti upaya menyembelih hawa nafsu dan memotong kemauan syahwat yang selalu menyuruh kepada kemungkaran dan kejahatan. Seandainya sikap menyembelih hawa nafsu ini dimiliki oleh umat Islam, subhanallah, umat Islam akan maju dalam segalanya. Betapa tidak, bagi yang berprofesi sebagai guru, ia berkurban dengan ilmunya. Pengusaha ia berkurban dengan bisnisnya yang fair dan halal. Politisi ia berkurban demi kemaslahatan umum dan bukan kelompoknya. Pemimpin ia berkurban untuk kemajuan rakyat dan bangsanya bukan untuk pribadinya dan begitu seterusnya.

Kita berani menyembelih kemauan pribadi yang bertentangan dengan kemauan kelompok, atau keinginan pribadi yang bertentangan dengan syariat. Bahkan kemauan kelompok namun bertentangan dengan perintah Allah swt. Dengan semangat ini, bentuk-bentuk kejahatan akan bisa diminimalisir bahkan dihilangkan di bumi pertiwi NKRI ini..

الله اكبر الله اكبر الله اكبر
Jama’ah Sholat Idul Adha Rahimakumullah
Kecintaan dan ketaatan adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan. Imam Al-Baidhawi berkata, "Cinta adalah keinginan untuk taat", sementara, al-Zujaj berkata, "Cinta manusia kepada Allah dan Rasul-nya adalah mentaati keduanya dan ridha kepada semua perintah Allah dan ajaran yang dibawa oleh Rasul-Nya."

Artinya, kecintaan dan ketaatan kepada Allah tidak mungkin diwujudkan tanpa pengorbanan. Jadi, tak ada cinta tanpa ketaatan, dan tak ada ketaatan tanpa pengorbanan. Demikianlah pesan teragung dalam kisah perintah Penyembelihan Ismail, sang putera Nabi Ibrahim alaihi salam.

Maka, jika kita mengaku mencintai Allah dan Rasulullah serta mengikuti ajaran-ajaran Islam, maka tentu kita tidak akan menyia-nyiakan kesempatan Idul Adha ini hanya untuk bersenang-senang seorang diri saja. Karena Allah memerintahkan hambanya untuk dapat berbagi karunia dan kesyukuran pada hari yang berbahagia ini. Sebagaimana telah dicontohkan oleh Para nabi dan para ulama hingga saat ini.

Berbagi dengan mereka yang tidak mampu atau dhu’afa, rasa sedih akan kita rasakan ketika ada tetangga kita atau saudara kita yang hidup yatim piatu atau dibawah garis kemiskinan, Pada hari Raya Qurban ini mereka berharap kasih sayang kita. Sebab mereka hanya bisa berdoa dan membaca al-Fatihah dihadapan pusaya ayah dan bunda mereka, dengan semangat penuh permintaan “Mak-Pak Adek mau makan sate, mau beli mainan dan beli baju baru untuk lebaran haji” tidak ada satu jawaban pun yang mereka terima kecuali balasan angin sepoi-sepoi akan tetapi mereka tetap senyum dan bahagia menghadapi kebahagiaan Idul Adha tahun ini.

الله اكبر الله اكبر الله اكبر
Jama’ah Sholat Idul Adha Rahimakumullah
Mari kita sadari betapa Allah telah memberi kita dengan karuniaNya yang banyak. Sebagai makhluk yang tahu berterima kasih, marilah kita mendekat kepada Allah. Jangan pernah tinggalkan shalat, perbanyak shalat sunat dan syukur nikmat. Mari belajar berempati kepada sesama dengan sebentuk tadlhiyah (pengorbanan), moral dan/atau material. Mari syi’arkan ’idul qurban ini dengan menyaksikan, membantu atau juga menyembelih hewan kurban, demi memenuhi seruan Allah, meneladani Rasulullah, memperingati pengorbanan kekasih Allah Nabi Ibrahim & nabi Ismail ’alaihimassalam, dan untuk belajar berempati terhadap saudara-saudara kita anak yatim piatu dan masyarakat kurang mampu.

Seseorang menjadi besar karena jiwanya besar. Tidak ada jiwa besar tanpa jiwa yang punya semangat berkorban. Berkat ruhul badzli wal tadlhiyah wal mujahadah/spirit berbagi, berkorban dan berjuang, ummat ini telah menjadi ummat yang besar, bergensi dan disegani dunia dalam sejarahnya. Mari kita kembalikan kebesaran serta gensi ummat ini dengan menyemai semangat memberi, berkorban dan mujahadah pada diri dan keluarga kita dengan nilai al-Qur’an dan Hadis, Adat bersendi Syara, Syara bersendi Kitabullah dalam kerangka NKRI menuju kehidupan yang diberkahi. Amin Ya Rabb.

أعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطنِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ. إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

untuk versi .Pdf silahkan download disini.


Ust Dr H Hasbullah Ahmad, M.A.
www.quhasschooljambi.sch.id
email : drhasbullahahmaddosenuin@gmail.com
HP/Wa : 081366174429
Label:

Posting Komentar

Technology

{facebook#https://www.facebook.com/QuhasSchoolJambi/}

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Gambar tema oleh Maliketh. Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget