Puasa
Ramadan Yang Hakiki
Khutbah
Jum’at Masjid Al Minnah Kotabaru
Oleh Ust DR H Hasbullah Ahmad, MA 081366174429
الحمدُ لله الَّذِي كوَّنَ الأشياءَ وأحْكمهَا خَلْقاً، وفتقَ
السموات والأرضَ، وكانتا رَتْقاً، وقسَّمَ بحكمتِه العبادَ فأسعدَ وأشْقى، وجعلَ للسعادةِ
أسباباً فسَلكهَا منْ كانَ أتْقَى، فَنَظَر بعينِ البصيرةِ إلى العواقبِ فاختارَ
ما كَان أبْقَى، أحمدُه وما أقْضِي له بالحمدَ حقَّاً، وأشكُره ولم يزَلْ لِلشُّكر
مستحِقَّاً، وأشْهدُ أنْ لا إِلهَ إِلاَّ الله وحده لا شريكَ له مالكُ الرقاب
كلِّها رِقَّاً، وأشهد أنَّ محمداً عبدُه ورسولُه أكمل البشر خُلُقاً وخَلْقَاً
صلى الله عليه وعلى صاحبه أبي بكر الصديق الحائز فضائلَ الأتباعِ سَبْقاً، وعلى
عُمرَ العادلِ فما يحابِي خَلْقاً، وعلى عثمانَ الَّذِي استسْلَمَ للشهادةِ وما
تَوَقَّى، وعلى عليٍّ بائعِ ما يَفْنَى ومشترِي ما يبْقى، وعلى آلِهِ وأصحابِه
الناصرينَ لدينِ الله حقاً، وسلَّمَ تسليماً. اما بعد.
فيا ايها الناس اتقوالله حق تقاته ولا تموتن الا وانتم مسلمون.
Jama’ah Jumat Saudaraku Shaimin yang dimuliakan Allah.
Imam Al-Bukhârî dan Imam Muslim
meriwayatkan sebuah hadis Qudsi dari Abû Hurairah :الصوم لى وانا أجزى به
"Puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan
mengganjarnya."
Jelas, pahala puasa tak terhenti pada suatu batas. Pahalanya melebihi standar hitungan dan taksiran. Puasa merupakan indikasi keikhlasan terbesar. Puasa juga merupakan manifestasi ketabahan dan kesabaran. Allah berfirman:
Jelas, pahala puasa tak terhenti pada suatu batas. Pahalanya melebihi standar hitungan dan taksiran. Puasa merupakan indikasi keikhlasan terbesar. Puasa juga merupakan manifestasi ketabahan dan kesabaran. Allah berfirman:
$yJ¯RÎ)
®ûuqã
tbrçÉ9»¢Á9$#
Nèdtô_r&
ÎötóÎ/
5>$|¡Ïm
"Hanya orang-orang penyabarlah yang akan mendapatkan pahala
sepenuhnya, tiada terhitung" (QS al-Zumar 10).
Jama’ah Jumat Saudaraku Shaimin yang dimuliakan Allah.
Puasa termasuk salah satu ajaran terpenting Islam. Rasulullah saw.
menegaskan bahwa puasa merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang menjadi
pilar agama ini. Nabi saw. bersabda: "Islam dibangun di atas lima pilar:
Kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya,
mendirikan salat, membayar zakat, puasa Ramadan, dan haji ke Baitullah bagi
yang mampu menempuh perjalanannya".
Karena pentingnya puasa, tingginya kedudukan, dan besarnya manfaat bagi jasmani dan mental itulah Allah mewajibkan puasa kepada manusia melalui ajaran Islam. Juga, melalui ajaran-ajaran samawi terdahulu, sebelum Islam. Sebagaimana firman Allah 'Azza wa Jalla:
Karena pentingnya puasa, tingginya kedudukan, dan besarnya manfaat bagi jasmani dan mental itulah Allah mewajibkan puasa kepada manusia melalui ajaran Islam. Juga, melalui ajaran-ajaran samawi terdahulu, sebelum Islam. Sebagaimana firman Allah 'Azza wa Jalla:
$ygr'¯»t
tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä
|=ÏGä. ãNà6øn=tæ
ãP$uÅ_Á9$# $yJx. |=ÏGä. n?tã úïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s%
öNä3ª=yès9
tbqà)Gs?
"Hai orang-orang beriman! Puasa diwajibkan atasmu
sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelummu, agar kamu menjadi
orang yang bertakwa" (al-Baqarah: 183).
Jama’ah Jumat Shaimin yang dimuliakan Allah. Dalam konteks syariat Islam, motivasi puasa atau shiyâm tidak lain kecuali untuk meninggikan derajat manusia ke puncak kehidupan ruhaniyah yang tinggi dan mulia dalam pandangan Allah. Dalam pandangan Islam, derajat tertinggi manusia adalah yang bertakwa. Allah menegaskan dalam firmannya:
Jama’ah Jumat Shaimin yang dimuliakan Allah. Dalam konteks syariat Islam, motivasi puasa atau shiyâm tidak lain kecuali untuk meninggikan derajat manusia ke puncak kehidupan ruhaniyah yang tinggi dan mulia dalam pandangan Allah. Dalam pandangan Islam, derajat tertinggi manusia adalah yang bertakwa. Allah menegaskan dalam firmannya:
¨bÎ)
ö/ä3tBtò2r&
yYÏã
«!$#
öNä39s)ø?r&
4
"sesungguhnya orang
yang paling mulia di antara kamu adalah yang paling bertakwa" (QS.
al-Hujurat:13). Siapa pun dapat mencapai derajat ini tanpa memandang status
sosial.
Takwa inilah yang menjadi tujuan utama disyariatkannya puasa Ramadan. Inilah motivasi dasar dari segala bentuk ritual Ramadan. Kaum muslimin hendaknya mempunyai tujuan yang sama , untuk bersama-sama menjalankan ibadah (puasa) agar mencapai puncak rohaniah yang tertinggi dan termulia di sisi Allah swt. Untuk apa menjadi presiden jika hanya mengantarkan kita lebih cepat meluncur ke neraka? Untuk apa menjadi pejabat jika mempermudah kita berlumur dosa? Untuk apa menjadi konglomerat jika hanya akan menyengsarakan kehidupan kita di dunia dan akhirat?.
Takwa inilah yang menjadi tujuan utama disyariatkannya puasa Ramadan. Inilah motivasi dasar dari segala bentuk ritual Ramadan. Kaum muslimin hendaknya mempunyai tujuan yang sama , untuk bersama-sama menjalankan ibadah (puasa) agar mencapai puncak rohaniah yang tertinggi dan termulia di sisi Allah swt. Untuk apa menjadi presiden jika hanya mengantarkan kita lebih cepat meluncur ke neraka? Untuk apa menjadi pejabat jika mempermudah kita berlumur dosa? Untuk apa menjadi konglomerat jika hanya akan menyengsarakan kehidupan kita di dunia dan akhirat?.
Jama’ah Jumat Saudaraku Shaimin yang dimuliakan Allah.
Puasa merupakan penyucian jiwa, peninggian spirit; mengajarkan kepada
manusia bagaimana mengangkat diri dari derajat hewan yang kebutuhannya hanya
memenuhi perut; makan dan minum, mengajarkan kepada manusia bagaimana
meninggikan diri mereka sampai ke derajat para malaikat yang menjadikan
kedekatan kepada Allah, ibadah, dan takwa kepada-Nya sebagai makanan bagi ruh
mereka. Puasa mendidik untuk membiasakan sifat sabar, mengekang hawa nafsu,
membiasakan untuk menanggung beban berat, dan tabah dalam menghadapi liku-liku
kehidupan.
Puasa menumbuhkan keutamaan sifat amanah dan ikhlas dalam berbuat; beribadah hanya karena Allah, bukan karena mengharapkan pujian dan mencari muka.
Puasa merupakan penjernihan jiwa dari noda-noda dunia dan godaan-godaannya; puasa merupakan pembebas jiwa dari jeratan kenikmatan dan keasyikan rendah dunia. Sehingga, melimpahnya materi tak akan mendominasi dan menguasai perilaku manusia dalam kehidupan ini. Bahkan perilaku terpuji dan daya spiritual luhurlah yang akan mendominasi kehidupan ini. Dengan hal itu, terwujud lah persaudaraan dan kecintaan manusia, juga terealisasi kerjasama antara individu dan masyarakat-suatu hal yang tak ditemukan pada kehidupan materialistis yang didengungkan bangsa-bangsa dunia saat ini, karena pengenyampingannya terhadap sisi spiritual-dan darinya lah diperoleh kemauan untuk hidup damai, aman, saling kerjasama dan mencinta.
Jama’ah Jumat Saudaraku Shaimin yang dimuliakan Allah.
Puasa menumbuhkan keutamaan sifat amanah dan ikhlas dalam berbuat; beribadah hanya karena Allah, bukan karena mengharapkan pujian dan mencari muka.
Puasa merupakan penjernihan jiwa dari noda-noda dunia dan godaan-godaannya; puasa merupakan pembebas jiwa dari jeratan kenikmatan dan keasyikan rendah dunia. Sehingga, melimpahnya materi tak akan mendominasi dan menguasai perilaku manusia dalam kehidupan ini. Bahkan perilaku terpuji dan daya spiritual luhurlah yang akan mendominasi kehidupan ini. Dengan hal itu, terwujud lah persaudaraan dan kecintaan manusia, juga terealisasi kerjasama antara individu dan masyarakat-suatu hal yang tak ditemukan pada kehidupan materialistis yang didengungkan bangsa-bangsa dunia saat ini, karena pengenyampingannya terhadap sisi spiritual-dan darinya lah diperoleh kemauan untuk hidup damai, aman, saling kerjasama dan mencinta.
Jama’ah Jumat Saudaraku Shaimin yang dimuliakan Allah.
Inilah spiritual tinggi, dan inilah kebijaksanaan-kebijakasanaan yang
mengagumkan. Itulah sebagian keistimewaan dan buah puasa. Hal ini telah
tunjukkan oleh al-Qur`an dalam ayat puasa dengan firman-Nya: "... agar
kamu menjadi orang yang bertakwa" (QS. al-Baqarah/2:183). Nabi saw juga menunjukkan hal senada dalam
sabdanya: "Puasa adalah benteng". Puasa membangkitkan kekuatan hati, ketakwaan hati, juga
ketundukan kepada Allah semata. Puasa memadamkan beban-beban jiwa, semisal
dengki, dendam, egois, angkuh dan sombong, dan menjaga jiwa dari tergelincir
bersama hawa nafsu, dari kecenderungan memaksa dan sewenang-wenang, juga
melindungi jiwa dari kekejian, tindakan amoral dan asusila.
Begitu pula perilakunya dalam masyarakat dan hubungannya dengan orang lain akan dijalani dengan penuh kejujuran, amanat, mentaati kesepakatan, menepati janji, tak berdusta dan tak suka bertengkar. Ia juga tak akan menipu, dan tiada berkhianat. Bahkan atas nama agama dan kehormatannya ia akan menjauhkan diri dari segala bentuk kemungkaran dan perilaku kotor, juga segala sesuatu yang dapat menghilangkan kehormatan, kemulian, dan keluhuran cita-citanya.
Jama’ah Jumat Saudaraku Shaimin yang dimuliakan Allah.
Begitu pula perilakunya dalam masyarakat dan hubungannya dengan orang lain akan dijalani dengan penuh kejujuran, amanat, mentaati kesepakatan, menepati janji, tak berdusta dan tak suka bertengkar. Ia juga tak akan menipu, dan tiada berkhianat. Bahkan atas nama agama dan kehormatannya ia akan menjauhkan diri dari segala bentuk kemungkaran dan perilaku kotor, juga segala sesuatu yang dapat menghilangkan kehormatan, kemulian, dan keluhuran cita-citanya.
Jama’ah Jumat Saudaraku Shaimin yang dimuliakan Allah.
Sejumlah nilai-nilai dan hikmah-hikmah yang terkandung dalam ibadah puasa
pun marak dikaji dan kembangkan. Ada nilai sosial, perdamaian, kemanusiaan,
semangat gotong royong, solidaritas, kebersamaan, persahabatan dan semangat Bhineka
Tunggal Ika. Ada pula manfaat lahiriah seperti: pemulihan kesehatan (terutama
perncernaan dan metabolisme), peningkatan intelektual, kemesraan dan
keharmonisan keluarga, kasih sayang, pengelolaan hawa nafsu dan penyempurnaan
nilai kepribadian lainnya.
Ada lagi aspek spiritualitas: puasa untuk peningkatan kecerdasan spiritual,
ketaqwaan dan penjernihan hati nurani dalam berdialog dengan al-Khaliq.
Semuanya adalah nilai-nilai positif yang terkandung dalam puasa yang selayaknya
tidak hanya kita pahami sebagai wacana yang memenuhi intelektualitas kita,
namun menuntut implementasi dan penghayatan dalam setiap aspek kehidupan kita.
Jama’ah Jumat Saudaraku Shaimin yang dimuliakan Allah.
Inilah manfaat-manfaat puasa bagi kita dengan kesehatan tubuh jasad dan
rohani. Semoga Allah SWT merahmati dan meridhoi Puasa dan seluruh aktivitas
baik kita di bulan yang berkah ini. Amin Ya Rabb...
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا
فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا
وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ.
Posting Komentar