Menatap
Awal Tahun dengan Kehidupan
Yang Berkah dan Harmonis
Ust Dr H Hasbullah
Ahmad, MA
(Pimpinan
& Pendiri Yayasan Pesantren Terpadu
Dar
al-Masaleh Jambi; Dosen Tafsir UIN Jambi,;
Ketua
LDNU Provinsi Jambi)
الحمدُ لله معطي الجزيلَ لمنْ أطاعه ورَجَاه، وشديد العقاب لمن أعرضَ
عن ذكره وعصاه، اجْتَبَى من شاء بفضلِهِ فقرَّبَه وأدْناه، وأبْعَدَ مَنْ شاء
بعَدْلِه فولاَّه ما تَولاَّه، أنْزَل القرآنَ رحمةً للعالمين ومَنَاراً للسالِكين
فمنْ تمسَّك به نال منَاه، ومنْ تعدّى حدوده وأضاع حقُوقَه خسِر دينَه ودنياه،
أحْمدُه على ما تفضَّل به من الإِحسانِ وأعطاه، وأشْكره على نِعمهِ الدينيةِ
والدنيويةِ وما أجْدَرَ الشاكرَ بالمزيدِ وأوْلاه، وأصلِّي وأسَلِّم على نبينا محمدٍ عبدِه ورسولِه
المُصْطَفَى وأشهد أنْ لا إِله إلاَّ الله وحده لا شريك له الكاملُ في صفاتِهِ
المتعالي عن النُّظَراءِ والأشْباءه، وأشهد أنَّ محمداً عبدُه ورسولُه الَّذِي
اختاره على البشر واصْطفاه، صلَّى الله عليه وعلى آلِهِ وأصحابه والتابعينَ لهم
بإِحسانٍ ما انْشقَّ الصبحُ وأشْرقَ ضِياه، وسلَّم تسليماً كَثِيْرًا. أمَّابَعْدُ
فيا ايها الناس اتقوالله حق
تقاته ولا تموتن الا وانتم مسلمون.
Kaum muslimin jamaah Jum'at yang dirahmati Allah SWT
Mari bersama kita tingkatkan Iman dan Taqwa, dalam menjalani hidup dan kehidupan ini sembari bermuhasabah atau Intropeksi diri di awal tahun Nasional 2017 ini. Banyak Ujian dan Cobaan terus hadir dalam kehidupan kita, mulai dari gempa, longsor dan banjir sebagai pengingat kepada kita untuk senantiasa menyempurnakan hidup dengan Iman dan Taqwa yang sempurna.
Mari bersama kita tingkatkan Iman dan Taqwa, dalam menjalani hidup dan kehidupan ini sembari bermuhasabah atau Intropeksi diri di awal tahun Nasional 2017 ini. Banyak Ujian dan Cobaan terus hadir dalam kehidupan kita, mulai dari gempa, longsor dan banjir sebagai pengingat kepada kita untuk senantiasa menyempurnakan hidup dengan Iman dan Taqwa yang sempurna.
Berbagai penistaan
terjadi, baik penistaan terhadap sendi kehidupan kita dan juga penistaan
terhadap agama kita, Namun sabar dan tabayyun (klarifikasi) mesti kita wujudkan
untuk melahirkan kedamaian di Negeri kita dan Negara Kita, dengan kedamaian
akan melahirkan kesejahteraan bagi masyarakat kita, Amin Ya Rabb…
Awal tahun 2017,
tepatnya hari ini berbagai kejadian yang juga menguji kesabaran kita yakni
berubahnya harga-harga atau naiknya harga-harga kebutuhan mulai dari bahan
pokok dan kebutuhan pokok, namun tidak berarti menjatuhkan semangat kita untuk
mewujudkan kebangkitan Islam yang mencerahkan kehidupan masyarakat Indonesia
yang mayoritas Muslim.
Maka kebersamaan
dan persatuan harus kita jaga, untuk menghindari berbagai provokasi yang dapat
memecah belah persatuan dan kedamaian kita, maka pada kesempatan khutbah yang
berbahagia ini, kita bersama meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada
Allah SWT dengan selalu mendekatkan diri kepada-Nya, menjalankan segala
perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Kaum muslimin jamaah Jum'at yang dirahmati Allah SWT
Banyak kalangan yang mengatakan bahwa krisis ekonomi yang melanda bangsa ini berawal dari krisis multi moral atau akhlaq. Baik pada level struktural maupun kultural, dalam level struktural kita melihat dengan mata kepala kita sendiri dari berita baik cetak maupun elektronik, daerah maupun nasional banyak hilangnya amanah pejabat dan birokrasi terhadap tanggungjawab sebagai pejabat publik. Begitu pula dalam level kultural. Kejahatan terjadi di mana-mana: pencurian, perampokan, perjudian, pelacuran, pemerkosaan, dan penggunaan obat-obatan terlarang terjadi di mana-mana.
Kaum muslimin jamaah Jum'at yang dirahmati Allah SWT
Banyak kalangan yang mengatakan bahwa krisis ekonomi yang melanda bangsa ini berawal dari krisis multi moral atau akhlaq. Baik pada level struktural maupun kultural, dalam level struktural kita melihat dengan mata kepala kita sendiri dari berita baik cetak maupun elektronik, daerah maupun nasional banyak hilangnya amanah pejabat dan birokrasi terhadap tanggungjawab sebagai pejabat publik. Begitu pula dalam level kultural. Kejahatan terjadi di mana-mana: pencurian, perampokan, perjudian, pelacuran, pemerkosaan, dan penggunaan obat-obatan terlarang terjadi di mana-mana.
Jika kita bercermin pada sejarah bangsa-bangsa terdahulu, tampak jelas bahwa kebinasaan atau kehancuran suatu kaum, disebabkan rendahnya moral. Mereka sudah tidak lagi mengindahkan aturan-aturan agama. Apa yang mesti mereka lakukan, mereka tinggalkan, dan sebagainya. Allah SWT berfirman:
وَكَم مِّن قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَاهَا فَجَآءَهَا بَأْسُنَا بَيَاتًا أَوْ هُمْ قَآئِلُونَ Betapa banyaknya negeri yang telah kami binasakan. Maka datanglah siksaan kami (menimpa penduduk)nya di waktu mereka berada di malam hari atau di waktu mereka beristirahat di tengan hari. (QS Al-A'raf: 4).
Di lain ayat Allah SWT berfirman :
أَلَمْ يَأْتِهِمْ نَبَأُ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ
قَوْمِ نُوحٍ وَعَادٍ وَثَمُودَ وَقَوْمِ إِبْرَاهِيمَ وَأَصْحَابِ مَدْيَنَ
وَالْمُؤْتَفِكَاتِ أَتَتْهُمْ رُسُلُهُم بِالْبَيِّنَاتِ فَمَا كَانَ اللهُ
لِيَظْلِمَهُمْ وَلَكِن كَانُوا أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
Belum datang kepada mereka berita penting tentang orang-orang yang
sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, 'Aad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan
dan negeri-negeri yang telah musnah. Telah datang kepada mereka rasul-rasul
dengan membawa keterangan yang nyata. Maka Allah tak akan sekali-kali
menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.
(QS At-Taubah: 70)
Penyebab utama kehancuran negeri adalah penolakan terhadap dakwah
para Nabi. Mereka tidak hanya menolak seruannya, tetapi juga memusuhi bahkan
berusaha membunuh para utusan Tuhan itu. Tentu saja para Nabi menghadapi cobaan
berat. Nyawanya dipertaruhkan untuk kelangsungan perjuangan dakwah. Namun Allah
Swt memiliki kehendak sendiri. Mereka yang bertindak melewati batas,
dihancurkan. Jika Tuhan berkehendak membinasakan suatu kaum, maka tidak ada
serangpun yang bisa menolaknya.
Kaum muslimin jamaah Jum'at yang dirahmati Allah SWT
Sebaliknya, keberkahan dan kemakmuran suatu negeri hanya akan tumbuh pada bangsa di mana penduduknya beriman dan bertaqwa. Tatanan sosialnya dihiasi dengan solidaritas, toleransi, saling menghargai, tidak saling mencurigai, tidak saling memfitnah dan saling mengingatkan untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT Mereka hidup dalam suasana yang aman, damai dan penuh semangat,kekeluargaan. Allah Swt, menjanjikan dalam Firman-Nya:
Sebaliknya, keberkahan dan kemakmuran suatu negeri hanya akan tumbuh pada bangsa di mana penduduknya beriman dan bertaqwa. Tatanan sosialnya dihiasi dengan solidaritas, toleransi, saling menghargai, tidak saling mencurigai, tidak saling memfitnah dan saling mengingatkan untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT Mereka hidup dalam suasana yang aman, damai dan penuh semangat,kekeluargaan. Allah Swt, menjanjikan dalam Firman-Nya:
وَلَوْ
أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى ءَامَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ
مِّنَ السَّمَآءِ وَاْلأَرْضِ وَلَكِن كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا
يَكْسِبُونَ
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa,
pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi,
tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka
disebabkan perbuatannva. (QS Al-A'raf: 96)
Dalam konteks hidup berbangsa dan bernegara, baik buruknya moral
masyarakat sangat tergantung atau tidak akan lepas dari moral para pemimpinnya.
Pemimpin menjadi simbol dan gambaran umum mentalitas dan moralitas masyarakat.
Bahkan terdapat kaitan erat antara mereka yang memimpin dengan yang dipimpin.
Masyarakat yang baik-baik, tentu saja akan memilih pemimpin yang baik pula.
Begitu pula sebaliknya. Masyarakat yang rendah moralitasnya, kecil kemungkinan
memilih pemimpin yang baik. Naudzu billah.
Menjadi seorang pemimpin, berarti menjadi seorang yang menghadapi
dunia nyata, atau seorang yang selalu menghendaki perubahan dan memiliki visi
pembangunan dan memberdayakan setiap komponen yang dipimpinnya. Kekuatan
memimpin terhadap apa saja yang dilihat, didengar, dirasa dan diketahuinya dari
semua yang ada disekitarnya.
Rasulullah SAW bukan hanya seorang utusan Allah SWT yang membawa
pesan dan wahyu dari Sang Penguasa jagad raya, namun beliau juga seorang
manusia pilihan yang disegani oleh masyarakat sekitarnya dan seorang yang
memiliki kepekaan sosial yang sangat tinggi. Kesedihan dan penderitaan
orang-orang yang di sekitarnya yang dipimpin adalah kesedihan dan penderitaanya
pula. Semua menjadi teladan bagi kita dan setiap pemimpin di mana saja dia
berada.
Kepekaan yang tinggi dari setiap pemimpin itu akan menjadi stimulator
kesuksesan menghadapi segala permasalahan yang muncul. Setiap pergerakan dan
tingkah laku yang dibuatnya akan menjadi motor dari setiap arah kesuksesan
seorang pemimpin. Oleh karena itu dalam setiap memilih pemimpin, agar memilih
pemimpin yang memiliki kualitas kepemimpinan yang bagus dan berakhlak seperti
yang dicontohkan oleh Nabi Nuhammad SAW.
Kaum muslimin jamaah Jum'at yang dirahmati Allah SWT
Sadar atau tidak, semua akibat, ujian dan masalah yang menimbulkan penderitaan adalah karena ulah manusia yang serakah dan dzalim. Allah SWT berjanji tidak akan membinasakan suatu negeri bila penduduknya berbuat kebaikan. Allah SWT berfiman:
وَمَاكَانَ
رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرَى بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ
Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri
secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan. (QS Hud: 117)
Oleh karena itu, sudah semestinya kita bercermin kepada bangsa-bangsa terdahulu mengenal sebab-akibat dari azab dan bencana Allah SWT mengingatkan agar kita mengambil pelajaran dari mereka. Allah SWT berfirman:
لَقَدْ
كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لأُوْلِي اْلأَلْبَابِ مَاكَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَى
وَلَكِن تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى
وَرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran hagi
orang-orang yang mempunyai akal. Al-Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat,
akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala
sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (QS Yusuf: 111).
Kaum muslimin jamaah Jum'at yang dirahmati Allah SWT
Semoga kita senantiasa diberikan petunjuk oleh Allah SWT dalam mengarungi hidup awal tahun 2017 ini dengan belajar dari pengalaman para salafu shalih. Dan semoga dengan 6 Januari sebagai hari Lahir Provinsi Jambi yang ke 60 melahirkan keberkahan bagi Provinsi Jambi yang Adatnya bersendi syara’ dan syara’ bersendi kitabuLLAH. Amin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي
الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبِّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَِّهُ
هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أقُوْلُ قَوْلِي هَذا وَأسْتَغْفِرُوا اللهَ
الْعَظِيْمَ لَِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ
الرَّحِيْمُ
Posting Komentar